PolitikSosial

BERANI Dialog dengan Tokoh Lintas Agama Provinsi Maluku Utara, Jadi Upaya PKB Serap Aspirasi Jelang Pilkada 2024 Serentak

×

BERANI Dialog dengan Tokoh Lintas Agama Provinsi Maluku Utara, Jadi Upaya PKB Serap Aspirasi Jelang Pilkada 2024 Serentak

Sebarkan artikel ini
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Badan Persaudaraan Antariman (BERANI), menyerap aspirasi para tokoh agama menjelang Pilkada 2024 Serentak
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Badan Persaudaraan Antariman (BERANI), menyerap aspirasi para tokoh agama menjelang Pilkada 2024 Serentak.*

DIALEKTIKA — Upaya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Inisiator Badan Persaudaraan Antariman (BERANI), Muhaimin Iskandar menyerap aspirasi para tokoh agama menjelang pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada 2024).

Baru-baru ini, KH. Syaifullah Maksum selaku Ketua Dewan Syuro DPP PKB mewakili Muhaimin Iskandar, melakukan dialog dengan sejumlah tokoh lintas agama di Propinsi Maluku Utara.

Hal ini, menjadi upaya Partai Kebangkitan Bangsa dan Gus Muhaimin dalam menyerap aspirasi tokoh agama menjelang Pilkada 2024 Serentak.

Ketua Dewan Syuro PKB di Talaga Paca Tobelo Halmahera Utara, Maluku Utara menyampaikan, setidaknya ada tiga pesan penting dari para tokoh lintas agama itu. “Pertama, konsisten terhadap konstitusi untuk dijalankan tanpa pandang bulu, sehingga tidak berpihak kepada satu pun golongan. Jadi konsisten dengan konstitusi itu apa, yaitu konsisten dengan pilar kebangsaan kita Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata KH. Syaifullah Maksum, Jumat 14 Juni 2024.

Pesan kedua dijelaskannya, para tokoh lintas agama meminta agar PKB dan BERANI dapat merawat demokrasi Indonesia agar tetap sehat dan terhindar dari gesekan yang dapat memecah belah rakyat, khususnya menjelang Pilkada 2024 Serentak mendatang di Maluku Utara.

“(Pesan) yang kedua merawat demokrasi, demokrasi harus semakin tumbuh sehat tidak ada konflik sara atau adu domba sara. Yang masih muncul di sosial media harus kita hentikan semuanya,” ujar KH. Syaifullah Maksum.

Pesan ketidga, yang dititipkan oleh para tokoh lintas agama itu yakni agar pemimpin di masa depan tidak pernah meninggalkan rakyat dan menjadi contoh yang baik.

“Pesan yang ketiga tentu jangan lupa rakyat agar pembangunan ini betul-betul untuk rakyat, semua rakyat harus bisa menikmati hasil pembangunan di Maluku Utara,” jelasnya.

Sedangkan, terkait konteks merawat demokrasi di Indonesia, diterangkan Ketua Umum  DPP BERANI Pdt. Dr. Lorens Manuputty, M.Th, menegaskan, bahwa dirinya bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) siap untuk selalu menjaga kebhinekaan di Indonesia.

Pada kesempatan itu Lorens,  sekaligus mengajak pihak lainnya untuk juga dapat menjaga persatuan dan kesatuan tanah Maluku Utara pada saat Pilkada 2024.

Lorens berkeyakinan bahwa selama  di mana ada PKB, tidak akan ada kekhawatiran terhadap menguatnya kekuatan radikal maupun kekuatan yang memecah belah atau politik identitas.

Ia meminta semua pihak termasuk para tokoh-tokoh Lintas Agama dan Para Calon-calon pemimpin yang akan maju dalam kontestasi pemelihan kepala Daerah di Maluku Utara dari manapun untuk menghentikan eksploitasi SARA didalam kompetisi Pilkada 2024. Sehingga demokrasi kita menjadi demokrasi yang sehat,” ujarnya.

Di sisi lain Ardy Susanto Oey Sekertaris Jenderal DPP BERANI mengatakan bahwa Pertemuan  dengan sejumlah tokoh lintas agama itu yang diinisiasi oleh Badan Persaudaraan Antar Iman (BERANI) yang dhadiri Ketua Sinode  Umum Gereja Masehi Injili di Maluku Utara (GMIH) Pdt. Anselmus Puasa, Tokoh Agama Islam Drs. Hj. Lufti Bakence, Paroki Santa Maria Tobelo Romo Johanes Ouduka, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jamal Dodego, Tokoh Gereja Advent Maluku Utara Pdt. Jesriel Adam Ticoalu,  Pdt. Ridelfi Pudinaung Ketua I Badan Pengurus dari  Perwakilan Gereja Bethel Indonesia di Maluku Utara dan Pdt. Dr. Sirayandris Botora Ketua bid bidang Teologi dan Ajaran dari Gereja Masehi Injili Indonesia di Maluku Utara (GMIH. 

Ardy menyampaikan bahwa aspirasi yang disampaikan oleh para tokoh agama lintas iman di Maluku Utara, di bawah koordinasi BERANI, dapat disimpulkan, apapun perbedaan agama dalam melaksanakan ibadah, masing-masing agama harus dihormati, diberi nama ruang, dan diberi kesempatan.

Disamping itu hal yang tidak bisa kita lupakan juga perlu untuk dibangkitkan adalah kerja-kerja nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Maluku Utara.

“Dari sejarah kita mengetahui kalau Maluku Utara itu sangat subur dan legend dalam hasil alam nya, Halmahera ini sudah mendunia sebelum ada yang namanya alat komunikasi seperti telepon dan internet karena kekayaan alam dan hasil buminya, sudah sepantasnya masyarakat Maluku Utara sejahtera, itu harus kita kerjakan secara nyata,” pungkasnya.***

Baca juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *