Blog

  • Kuningan Adiluhung 2025: Tawarkan Catur Rupa, Model Pembangunan Daerah Berbasis Identitas, Alam, dan Arah Masa Depan

    DIALEKTIKA KUNINGAN — Di tengah dinamika pembangunan nasional, Kabupaten Kuningan tampil mencuri perhatian melalui pendekatan baru dalam promosi daerah.

    Lewat forum Kuningan Adiluhung Expo: Investment, Culture & Network yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 17 September 2025, Kabupaten Kuningan tidak hanya menawarkan potensi, tetapi juga menyampaikan narasi strategis tentang masa depan daerah yang berpijak pada kekuatan lokal dan orientasi global.

    Dalam forum yang dihadiri oleh investor nasional, pelaku industri kreatif, serta mitra pembangunan, Penjabat Sekretaris Daerah Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., memperkenalkan konsep pembangunan bertajuk “Catur Rupa”—sebuah pendekatan visioner yang memadukan empat pilar utama pembangunan: lingkungan, ekonomi, budaya, dan diplomasi.

    “Catur Rupa” sebagai Cetak Biru Pembangunan Daerah

    Konsep ini menyajikan empat wajah Kuningan sebagai satu kesatuan:

    1. Investasi Hijau (Green Investment)
    2. Agro Unik (Agro Uniqueness)
    3. UMKM dan Ekonomi Kreatif
    4. Wisata, Budaya, dan Diplomasi

    “Alam adalah panggung, budaya adalah jiwa, investasi adalah nafas, dan diplomasi adalah mahkota,” ujar Dr. Wahyu, menyampaikan filosofi di balik Catur Rupa.

    Kuningan Timur Jadi Magnet Industri

    Di bidang investasi, Kuningan tak lagi berbicara soal insentif atau angka, melainkan keberlanjutan.

    Pembangunan kawasan industri seluas 1.300 hektare di Kuningan Timur dirancang untuk industri ramah lingkungan, terhubung dengan infrastruktur strategis seperti Bandara Kertajati, Tol Cipali, dan Pelabuhan Cirebon.

    Dengan potensi energi panas bumi sebesar 150 MW dan hutan penyerap karbon 2,55 juta ton, Kuningan berambisi menjadi pelopor dalam perdagangan karbon (carbon trade) dan energi terbarukan.

    “Kami ingin investasi yang bukan hanya untung, tapi juga meninggalkan warisan ekologis,” tegas Wahyu.

    Agro Unik: Pangan Lokal, Gairah Global

    Sektor pertanian Kuningan kini bukan sekadar urusan ketahanan pangan, melainkan diplomasi pangan.

    Komoditas unggulan seperti Sapi Pasundan, Ikan Kancra Bodas (Java Salmon), dan Kopi Pegunungan Kuningan disiapkan untuk pasar global, didukung oleh kisah budaya dan ekosistem produksi berkelanjutan.

    “Setiap produk membawa narasi. Petani bukan sekadar produsen, mereka adalah penjaga tradisi,” tambah Wahyu.

    UMKM: Kreativitas Lokal untuk Dunia

    Ribuan pelaku UMKM Kuningan kini menjadi aktor utama ekonomi kerakyatan. Produk-produk seperti Jeruk Nipis Peras, Gemblong Ubi Ungu, Batik Kuningan, dan Tape Ketan bukan hanya ikon lokal, tetapi juga komoditas ekspor potensial.

    Dr. Wahyu menekankan bahwa kekuatan UMKM Kuningan terletak pada nilai autentik dan keberlanjutan, dua hal yang kini dicari pasar global.

    Wisata dan Diplomasi: Kuningan di Mata Dunia

    Kuningan tak hanya membanggakan alam dan budaya, tetapi juga sejarah diplomasi yang kuat. Gedung Perundingan Linggarjati menjadi simbol peran strategis Kuningan dalam sejarah Indonesia, dan kini diperkuat dengan proyek monumental Tebing Diplomasi di Desa Setianegara.

    Monumen ini akan menampilkan wajah tokoh-tokoh perundingan kemerdekaan seperti Sutan Sjahrir, Mohammad Roem, hingga Presiden Soekarno, layaknya Mount Rushmore, sebagai ikon diplomasi Indonesia.

    Kuningan juga membuka lebar pintu investasi wisata melalui proyek hotel, resort, MICE, hingga fasilitas adventure tourism seperti zip line, kereta gantung, dan amphitheater.

    Identitas Lokal sebagai Landasan Masa Depan

    Berbeda dari banyak daerah yang hanya menjual potensi fisik, Kuningan melalui Catur Rupa menghadirkan identitas sebagai nilai tambah. “Ini bukan sekadar branding, tapi positioning. Kami ingin Kuningan dikenali karena karakternya,” ujar Wahyu.

    Dengan pendekatan ini, Kuningan menempatkan diri bukan hanya sebagai penerima investasi, tetapi sebagai mitra strategis dalam membangun masa depan berkelanjutan.***

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

  • Wahyu Hidayah Masuk 10 Besar PNS Berprestasi Tingkat Jawa Barat, Bukti Nyata Transformasi Birokrasi di Daerah

    DIALEKTIKA KUNINGAN — Transformasi birokrasi dan penguatan sektor strategis di daerah kembali menunjukkan hasil positif.

    Kabupaten Kuningan menjadi sorotan setelah dua aparatur sipil negaranya berhasil menembus 10 besar dalam ajang Seleksi PNS Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2025, sebuah pencapaian yang menandai kemajuan nyata dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.

    Adalah Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., Penjabat Sekretaris Daerah sekaligus Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, yang masuk 10 besar Kategori Inovatif.

    Sementara itu, Heni Entin Sulastri, guru dari SDN 4 Awirarangan, terpilih sebagai salah satu dari 10 ASN terbaik di Kategori Inspiratif.

    Prestasi keduanya resmi tertuang dalam Surat Keputusan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat Nomor: 2386/KPG.03.06/PKAP, sekaligus menegaskan bahwa potensi aparatur di daerah tidak kalah bersaing dalam skala provinsi, bahkan nasional.

    Lebih dari Sekadar Penghargaan

    Keberhasilan Wahyu Hidayah dalam kategori Inovatif bukan hanya soal penghargaan pribadi, tetapi mencerminkan arah baru birokrasi daerah yang lebih adaptif, responsif, dan solutif terhadap tantangan pembangunan—khususnya di sektor ketahanan pangan dan pertanian.

    “Prestasi ini adalah hasil kerja kolektif ASN Kuningan. Saya hanya menjadi bagian kecil dari gerakan besar untuk menghadirkan birokrasi yang berdampak bagi masyarakat,” ujar Wahyu.

    Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat inovasi sebagai bagian dari cita-cita Kuningan Melesat, visi daerah yang menekankan pelayanan publik yang unggul dan berkelanjutan.

    Selama menjabat, Wahyu dikenal sebagai figur reformis yang mendorong program-program terobosan, seperti penguatan pangan desa berbasis partisipatif, regenerasi petani melalui pelatihan petani milenial, hingga integrasi sistem informasi pertanian.

    Inovasi tersebut dinilai memberikan efek langsung terhadap peningkatan kemandirian pangan dan ekonomi desa.

    Seleksi Ketat, Hasilkan Talenta Unggul

    Ajang Seleksi PNS Berprestasi ini diikuti lebih dari 400 ASN dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.

    Proses seleksi berlangsung ketat, mulai dari tahap administrasi, presentasi, wawancara, hingga visitasi lapangan.

    Hanya 30 finalis dari tiga kategori—Inovatif, Inspiratif, dan Future Leader—yang berhasil lolos ke babak akhir.

    Masuknya dua wakil Kuningan ke jajaran elit ini menunjukkan bahwa daerah tidak lagi menjadi penonton dalam percaturan kualitas ASN.

    Sebaliknya, Kuningan kini mulai menunjukkan diri sebagai “inkubator” talenta birokrasi yang mampu bersaing dan berkontribusi pada perubahan sistemik di level provinsi maupun nasional.

    Di tengah upaya nasional mendorong reformasi birokrasi tematik yang berorientasi hasil, pencapaian ini menjadi bukti konkret bahwa perubahan dari daerah memang mungkin dilakukan.

    Apalagi di sektor strategis seperti ketahanan pangan, yang saat ini menjadi prioritas nasional di tengah ancaman perubahan iklim dan krisis pangan global.

    “Ke depan, inovasi di birokrasi tidak boleh lagi berhenti di tataran gagasan. Ia harus hadir dalam bentuk program yang menyentuh masyarakat dan menyelesaikan masalah nyata,” tegas Wahyu.

    Setelah sukses di tingkat provinsi, para finalis akan melanjutkan kompetisi di tingkat nasional melalui Anugerah ASN 2025.

    Jika terpilih, mereka akan menjadi role model ASN nasional dan berpeluang membawa praktik baik ke level yang lebih luas.

    Prestasi ini menjadi sinyal kuat bahwa kemajuan daerah sangat bergantung pada kualitas aparatur di dalamnya.

    Kabupaten Kuningan telah menunjukkan bahwa dengan kepemimpinan visioner dan semangat inovasi, birokrasi daerah mampu bergerak lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih berdampak.***

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

  • Tour de Linggarjati 2025 Tinggalkan Jejak Prestasi dan Persaudaraan

    DIALEKTIKA KUNINGAN — Kabupaten Kuningan sekali lagi menegaskan posisinya sebagai destinasi sport tourism terkemuka. Acara Tour de Linggarjati 2025 (TdL ke-8) yang baru saja berakhir pada Minggu, 14 September 2025, sukses menyatukan ratusan atlet dari berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara dalam semangat kompetisi dan persaudaraan.

    Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., menutup Tour de Linggarjati 2025 dengan penuh kebanggaan. Ia menyebut TdL bukan hanya sekadar balapan, melainkan cerminan dari identitas Kuningan itu sendiri.

    “Saya melihat bagaimana para peserta berlaga dengan penuh dedikasi, sementara masyarakat Kuningan menyambut mereka dengan hangat. Ini wajah Kuningan: ramah, berenergi, dan siap menjadi tuan rumah ajang besar,” ujarnya.

    Kesuksesan acara ini, menurutnya, adalah hasil kerja sama kolektif. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak, mulai dari TNI/Polri, sponsor, tim medis, panitia, hingga masyarakat yang telah menjaga kelancaran dan kondusivitas acara.

    Visi ke depan adalah menjadikan Kuningan sebagai pusat sport tourism yang semakin dikenal di kancah nasional maupun internasional.

    Apresiasi khusus diberikan kepada para atlet muda, terutama mereka yang berasal dari Kuningan. Penjabat Sekretaris Daerah, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., yang menyerahkan medali untuk kategori Men Youth, menyoroti pentingnya memberikan dukungan moral kepada bibit-bibit unggul dari daerah.

    Ia secara khusus menyerahkan penghargaan kepada juara 1 kategori anak yang berasal dari Cigintung, Kuningan, meski saat ini bernaung di klub dari Malang.

    “Ini bukti bahwa potensi atlet daerah kita sangat luar biasa,” kata Wahyu. “Meskipun mereka bergabung dengan klub luar, mereka tetap membawa kebanggaan bagi Kuningan. Semoga prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya.”

    Momentum ini, menurutnya, menjadi bukti bahwa kerja keras dan dedikasi mampu menghasilkan prestasi.

    Ajang seperti Tour de Linggarjati diharapkan terus menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat, di mana setiap atlet belajar tentang sportivitas dan fair play.

    Dengan begitu, Kabupaten Kuningan dapat terus melahirkan talenta-talenta yang mampu mengharumkan nama bangsa di masa mendatang.

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

  • Tour de Linggarjati 2025: Kuningan Semakin Mantapkan Destinasi Sport Tourism

    DIALEKTIKA KUNINGAN — Kabupaten Kuningan kembali menjadi pusat perhatian dalam ajang balap sepeda dengan digelarnya Tour de Linggarjati (TdL) ke-8.

    Tour de Linggarjati 2025 mengusung tema “Raga Sehat, Alam Terawat, Kuningan Melesat”, TdL tahun ini bukan hanya soal adu kecepatan, melainkan juga promosi keindahan alam dan potensi pariwisata Kuningan kepada dunia.

    Berlokasi di kawasan pertokoan Jalan Siliwangi, Sabtu 13 September 2025, ajang ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., yang mengibarkan bendera start sebagai penanda dimulainya kompetisi.

    “Tour de Linggarjati bukan hanya lomba, tapi perayaan semangat, persaudaraan, dan cinta terhadap daerah. Setiap kayuhan adalah pesan bahwa Kuningan siap bersaing dan bersinar di kancah nasional maupun internasional,” ujar Bupati dalam sambutannya yang penuh semangat.

    Tour de Linggarjati 2025 diikuti oleh ratusan pembalap dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara, menaklukkan lintasan ekstrem yang membentang di kaki Gunung Ciremai.

    Jalur penuh tanjakan, turunan curam, dan tikungan tajam ini menjadi tantangan sekaligus daya tarik bagi para peserta.

    Hadir dalam pembukaan, Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani, Pj Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, serta jajaran Forkopimda dan tokoh nasional asal Kuningan, Andi Gani Nena Wea, S.H., M.H., Komisaris Utama Ajaib Group, yang juga turut mengibarkan bendera start di salah satu kategori lomba.

    Kehadiran tokoh publik ini menambah semarak sekaligus menunjukkan dukungan kuat terhadap sport tourism di tanah kelahiran.

    Ajang Tour de Linggarjati 2025 melewati rute lintas 18 kecamatan dengan beberapa kategori yang dilombakan pada hari pertama, antara lain:

    • IRR Man (Prayouth & Youth), Women (Prayouth, Youth & Junior), dan Master B-C dengan jarak 26,7 km.
    • IRR Men Junior, Women Elite, dan Master A menempuh 51 km.
    • IRR Men Elite menaklukkan lintasan sejauh 94,1 km.

    Sebagai bentuk apresiasi, Pj Sekda Kuningan turut menyematkan medali dan menyerahkan hadiah kepada pemenang kategori Man Youth, menandai komitmen Pemkab terhadap pembinaan generasi muda di bidang olahraga.

    Tak hanya para pembalap dan pejabat, masyarakat juga menyambut TdL dengan antusias tinggi. Salah satu warga Citamba, Maman, menyampaikan rasa bangganya. “Event ini bukan hanya hiburan, tapi juga mendongkrak ekonomi warga. Saya senang Kuningan jadi tuan rumah ajang sebesar ini,” ungkapnya.

    TdL 2025 kembali membuktikan bahwa Kuningan tidak hanya kaya akan panorama alam, tapi juga energi sportivitas dan semangat kolaboratif. Ajang ini menjadi simbol nyata bahwa sport tourism dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, memperkenalkan daerah, dan membangun citra positif di tingkat nasional bahkan global.

    Dengan konsistensi dan dukungan seluruh elemen masyarakat, Tour de Linggarjati kian memperkokoh posisi Kabupaten Kuningan sebagai destinasi sport tourism unggulan di Jawa Barat.***

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

  • Ajang Balap Sepeda Tour de Linggarjati 2025 Jadi Panggung Kejayaan Atlet Muda

    DIALEKTIKA KUNINGAN — Tour de Linggarjati (TdL) 2025 menjadi sorotan utama, khususnya bagi para atlet sepeda muda.

    Pada Sabtu, 13 September 2025, suasana haru dan bangga menyelimuti kawasan pertokoan Jalan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, saat Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., memberikan medali kepada para pemenang kategori Man Youth. Momen ini menandai lahirnya bibit-bibit unggul balap sepeda Indonesia.

    Didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kuningan, Pj Sekda secara simbolis mengalungkan medali kepada para pemenang yang berhasil menaklukkan jalur ekstrem di kaki Gunung Ciremai.

    Seremoni ini bukan sekadar penyerahan hadiah, melainkan apresiasi atas kerja keras, ketangguhan, dan semangat sportif para atlet muda.

    Dalam keterangannya, Wahyu Hidayah menyampaikan kekagumannya terhadap para pembalap. “Momen ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang semangat juang, disiplin, dan sportivitas,” ujar dia.

    Pj Sekda Kuningan menambahkan bahwa Tour de Linggarjati 2025 adalah panggung untuk menunjukkan potensi besar yang dimiliki atlet muda, sekaligus memperkuat citra Kuningan sebagai destinasi olahraga bertaraf nasional.

    Upacara penyerahan medali yang disaksikan ribuan pasang mata ini menegaskan peran TdL sebagai agenda olahraga yang dinanti banyak pihak.

    Para juara muda yang berdiri gagah di podium Tour de Linggarjati 2025 menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.

    Pemerintah Kabupaten Kuningan berkomitmen penuh untuk terus mendukung ajang sport tourism ini.

    Dengan memadukan prestasi olahraga dan keindahan alam, Tour de Linggarjati 2025 sukses mengukuhkan Kuningan sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.

    Event ini, membuktikan bahwa sportivitas dan pariwisata bisa bersinergi untuk kemajuan daerah.***

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

  • Persib Taklukkan Persebaya dalam Laga Hujan, Kemenangan Dramatis Diwarnai Tandukan dan Kartu Merah

    DIALEKTIKA — Persib Bandung berhasil mengamankan tiga poin penting setelah menaklukkan Persebaya Surabaya dengan skor tipis 1-0 dalam laga pekan kelima BRI Super League 2025/2026.

    Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat, 12 September 2025, ini diwarnai oleh drama gol tunggal, hujan deras, dan kartu merah.

    Babak pertama berlangsung dengan tempo lambat di awal, namun perlahan meningkat.

    Persib yang diperkuat bek baru Federico Barba bersama Patricio Matricardi di lini belakang, langsung mengambil inisiatif serangan.

    Beberapa peluang tercipta, termasuk tendangan Frans Putros di menit ke-14 yang berhasil diantisipasi kiper Persebaya, Ernando Ari.

    Striker andalan, Uilliam Barros, juga sempat membuat pertahanan Persebaya kocar-kacir, bahkan sepakan kerasnya di menit ke-36 membentur tiang gawang. Namun, hingga turun minum, skor tetap imbang 0-0.

    Memasuki babak kedua, hujan deras mulai mengguyur GBLA dan menguji kemampuan kedua tim. Persib berhasil memecah kebuntuan di menit ke-53 melalui skema serangan balik cepat.

    Umpan tarik Rosembergne da Silva disambar dengan jeli oleh Uilliam Barros, mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.

    Gol ini menjadi yang pertama dan satu-satunya dalam pertandingan.

    Laga sempat dihentikan selama kurang lebih 30 menit pada menit ke-71 karena kondisi lapangan yang tergenang air, membahayakan pemain dan membuat bola sulit bergulir.

    Setelah penundaan, wasit memutuskan untuk melanjutkan pertandingan.

    Di penghujung laga, ketegangan memuncak saat pemain Persebaya, Francisco Riveria, diganjar kartu merah langsung setelah tertangkap kamera menanduk pemain Persib, Luciano Guaycochea.

    Persebaya pun terpaksa bermain dengan 10 pemain di waktu tambahan.

    Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-0 tidak berubah. Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Maung Bandung musim ini dan mengantarkan mereka naik ke posisi kelima klasemen dengan koleksi 7 poin.

    Pertandingan ini menjadi bukti ketangguhan Persib dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem sekaligus solidnya pertahanan yang sulit ditembus lawan.***

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

  • Link Live Streaming Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Laga Klasik BRI Super League 2025 Sedang Berlangsung Sengit!

    DIALEKTIKA — Hanya di sini tempat menonton Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Super Big Match laga klasik BRI Super League 2025-2026 sedang berlangsung di TV Online dengan klik tautan link live streaming di akhir artikel!

    Laga seru BRI Liga 1 2025/2026 antara Persib Bandung vs Persebaya Surabaya akan berlangsung pada Jumat, 12 September 2025, kick-off pukul 15.30 WIB di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

    Pertandingan ini menjadi momentum penting bagi Maung Bandung untuk bangkit usai dua hasil mengecewakan, yakni imbang melawan PSIM Yogyakarta dan kalah dari Persijap Jepara.

    Pelatih Persib, Bojan Hodak, menegaskan bahwa laga ini bukan ajang balas dendam atas kekalahan 1-4 dari Persebaya pada pertemuan Maret lalu.

    Menurutnya, kekalahan di Surabaya kala itu terjadi karena Persib dalam posisi unggul poin sehingga mengambil risiko lebih besar, termasuk menurunkan kiper muda Sheva Sanggasi.

    “Kami tidak datang dengan niat membalas dendam. Pertandingan besok adalah kesempatan baru untuk meraih tiga poin penting,” ujar Hodak dalam konferensi pers, Kamis (11/9).

    Dukungan ribuan Bobotoh di kandang diharapkan bisa membangkitkan semangat juang tim. Apalagi, Persib kini diperkuat empat pemain baru yakni Thom Haye, Federico Barba, Eliano Reijnders, dan Andrew Patrick Jung. Meski baru bergabung dalam dua sesi latihan, mereka berpeluang mencatat debut di laga ini.

    “Pemain baru ini memberi tambahan kualitas. Tapi tentu saja, kami butuh waktu untuk menyatukan mereka dengan tim,” tambah Hodak.

    Gelandang Persib, Luciano Guaycochea, juga optimistis tim bisa meraih kemenangan. “Kami bermain di kandang dan harus menang. Tiga poin sangat penting untuk kami,” ujarnya.

    Sementara itu, dari kubu tamu, pelatih Persebaya Eduardo Perez memastikan timnya siap memberikan perlawanan sengit. Ia menyebut Persib sebagai tim kuat meskipun belum meraih kemenangan di dua laga terakhir.

    “Kami menghormati Persib, mereka tim bagus. Tapi kami juga datang dengan semangat dan strategi menyerang,” ungkap Perez.

    Persebaya juga mendapat keuntungan waktu persiapan yang panjang karena jeda internasional. Perez berharap anak asuhnya bisa tampil tenang dan menikmati atmosfer pertandingan di hadapan suporter tuan rumah.

    Laga ini diprediksi berlangsung ketat dan menarik. Kedua tim sama-sama membutuhkan poin penuh untuk memperbaiki posisi di klasemen dan menjaga momentum di awal musim. Dukungan suporter dan debut pemain baru bakal menjadi bumbu panas duel dua tim besar ini.

    2 Link Live Streaming Persib Bandung vs Persebaya Surabaya

    Berikut link live streaming Persib vs Persebaya, big match BRI Super League live score sedang berlangsung untuk Anda nonton dan nyimak live score di TV Online Vidio.com juga Indosiar silakan KLIK DI SINI

    Dan, satu lagi link nonton Persib Bandung vs Persebaya Surabaya KLIK DI SINI

    Disclaimer: link live streaming semata-mata sekedar informasi saja. Dialektika Kuningan tidak bertanggungjawab atas copyrights dan kualitas siaran. Jadwal Penayangan sewaktu-waktu bisa berubah.***

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

  • Kursi Panas Dewas Bank Kuningan Jadi Milik Nono Sujono

    DIALEKTIKA KUNINGAN — Proses seleksi calon anggota Dewan Pengawas Perumda BPR Kuningan (Bank Kuningan) periode 2025–2028 telah mencapai tahap akhir.

    Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan Panitia Seleksi (Pansel), Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., menetapkan Drs. Nono Sujono sebagai calon anggota Dewan Pengawas terpilih.

    Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Kuningan Nomor 500/KPTS.1003-PEREK&SDA/2025, menyusul serangkaian proses seleksi yang dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu.

    Ketua Pansel sekaligus Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menyampaikan bahwa penetapan nama Nono Sujono dilakukan setelah melalui tahapan seleksi administratif hingga wawancara akhir yang dipimpin langsung oleh Bupati sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM) Bank Kuningan.

    Sesuai ketentuan dalam Permendagri Nomor 21 Tahun 2024, calon yang telah ditetapkan pemerintah daerah akan diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), sebelum ditetapkan secara resmi sebagai anggota Dewan Pengawas.

    Nono Sujono sendiri merupakan pensiunan pejabat pemerintah daerah, terakhir menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Kuningan. Ia berdomisili di Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan.

    Ketika dikonfirmasi, Nono menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses lanjutan di OJK. “Saya siap mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan di OJK. Semoga bisa memberikan kontribusi positif bagi penguatan tata kelola Bank Kuningan,” ujarnya singkat.

    Penunjukan Dewan Pengawas merupakan bagian penting dari upaya memperkuat fungsi pengawasan dan tata kelola Bank Kuningan, di tengah dinamika industri perbankan daerah yang semakin menuntut akuntabilitas dan profesionalisme.***

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

  • Percepat Digitalisasi Desa, Diskominfo Kuningan dan UGJ Gandeng Enam Desa Wujudkan Website Desa Mandiri

    DIALEKTIKA KUNINGAN — Langkah konkret mewujudkan transformasi digital di tingkat desa, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan menjalin kerja sama dengan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan langsung dengan enam kepala desa terpilih di Aula Diskominfo pada Selasa (9/9/2025).

    Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari program pendampingan sebelumnya yang bertujuan untuk memperkuat desa digital, khususnya dalam penggunaan domain desa.id yang mandiri.

    “Sesuai arahan Bupati Kuningan, telah dipilih lima desa plus satu desa percontohan untuk pendampingan website,” ujar Kepala Diskominfo Kuningan, Drs. H. Ucu Suryana, M.Si.

    Keenam desa tersebut adalah:

    • Desa Mekarmulya, Kecamatan Garawangi
    • Desa Mekarsari, Kecamatan Maleber
    • Desa Gandasoli, Kecamatan Kramatmulya
    • Desa Ragawacana, Kecamatan Kramatmulya
    • Desa Pamulihan, Kecamatan Cipicung
    • Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung

    Ucu menjelaskan bahwa penggunaan domain desa.id sejalan dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Komdigi) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik Lingkup Publik. Regulasi ini mewajibkan pemerintah desa untuk memiliki domain mandiri, yang membedakan identitas digital desa dari pemerintah kabupaten atau kota.

    Program ini tidak hanya fokus pada teknis penggunaan domain, tetapi juga mencakup pendampingan, rekonstruksi website, penginputan konten, dan pelatihan bagi aparatur desa. Hal ini selaras dengan Visi Kuningan Melesat (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh), di mana kata “Empowering” (pemberdayaan) menekankan pentingnya sistem administrasi publik yang memberikan ruang kreasi, inovasi, dan kemandirian bagi masyarakat.

    “Website desa bukan hanya etalase informasi, tapi juga jendela transparansi dan partisipasi warga. Dengan dukungan akademisi, kami optimistis desa-desa bisa lebih maju dalam pengelolaan teknologi informasi,” tambah Ucu.

    Sementara itu, Dekan Fisip UGJ, Dr. Hj. Siti Khumayah, SE., SH., M.Si., menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, kerja sama ini adalah langkah awal untuk membuktikan bahwa teknologi informasi bisa memberikan dampak nyata pada tata kelola desa.

    “Saya berharap setiap desa di Kabupaten Kuningan mampu menghadirkan website yang aktif, informatif, dan bermanfaat, sekaligus mendukung terwujudnya smart village yang sejalan dengan visi Kuningan menuju smart government,” ungkap Siti Khumayah penuh optimisme.

    Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat Diskominfo Kuningan, jajaran akademisi UGJ, perwakilan enam kepala desa, serta mahasiswa/i Fisip UGJ.***

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

  • Ribuan Warga Meriahkan Jalan Santai di Setu Bojong, Peringati HUT ke-80 RI dan Hari Jadi ke-527 Kuningan

    DIALEKTIKA KUNINGAN – Ribuan warga Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, memadati kawasan Setu Bojong pada Minggu pagi, 7 September 2025, untuk mengikuti kegiatan jalan santai dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia serta Hari Jadi ke-527 Kuningan.

    Acara yang digagas Pemerintah Desa Bojong ini berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan.

    Kegiatan makin istimewa dengan kehadiran Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., yang tidak hanya melepas peserta, tetapi juga turut berjalan santai bersama warga.

    Turut hadir pula Nurul Komariyah, S.Sos., sejumlah tokoh masyarakat, serta prajurit Yonif TP 839/Adhirat Darmajaya.

    Dalam sambutannya, Pj Sekda Kuningan menyampaikan pesan inspiratif dengan menganalogikan pembangunan daerah sebagai perjalanan seorang nahkoda yang harus siap menghadapi gelombang besar.

    Ia menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong dalam menghadapi berbagai tantangan.

    “Jalan santai ini bukan hanya olahraga, tapi simbol rasa syukur atas kemerdekaan yang telah kita raih, juga sarana mempererat silaturahmi antarwarga,” ujarnya.

    Ia berharap semangat kebersamaan yang tercipta dapat menjadi modal untuk memajukan daerah.

    Semarak kegiatan makin terasa dengan partisipasi para prajurit Yonif TP 839/Adhirat Darmajaya.

    Yel-yel komando yang mereka lantunkan menggugah semangat para peserta dan menghadirkan suasana heroik penuh keakraban.

    Kehadiran mereka juga menjadi simbol kuatnya sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga persatuan bangsa.

    Ratusan peserta dari berbagai usia—anak-anak, remaja, dewasa, hingga kalangan TNI—menyusuri rute jalan santai dengan antusias.

    Keceriaan dan kehangatan yang terasa menggambarkan bahwa semangat kemerdekaan masih menyala dan terus diwariskan lintas generasi.

    Lebih dari sekadar aktivitas fisik, jalan santai di Setu Bojong mencerminkan semangat kolektif warga Kabupaten Kuningan untuk menjaga warisan kemerdekaan, mempererat persaudaraan, dan melangkah bersama menuju masa depan yang lebih baik.***

    Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.