KesehatanSosial

Aksi Bersih-bersih Sungai AMPAS Kuningan

×

Aksi Bersih-bersih Sungai AMPAS Kuningan

Sebarkan artikel ini
Di saluran irigasi Jl. Embah Dako Desa Ancaran, Kabupaten Kuningan, Minggu 21 April 2024 pagi, sejumlah pegiat lingkungan bersama Aliansi Masyarakat Peduli Aliran Sungai (AMPAS) Kabupaten Kuningan melakukan aksi bersih-bersih sungai massal yang disebut "Bersama Kartini Bersihkan Sungai".
Di saluran irigasi Jl. Embah Dako Desa Ancaran, Kabupaten Kuningan, Minggu 21 April 2024 pagi, sejumlah pegiat lingkungan bersama Aliansi Masyarakat Peduli Aliran Sungai (AMPAS) Kabupaten Kuningan melakukan aksi bersih-bersih sungai massal yang disebut "Bersama Kartini Bersihkan Sungai".

DIALEKTIKA — Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bersama pegiat lingkungan hidup bergerak bersama melakukan aksi bersih-bersih sungai, mengangkut sampah dan lumut yang berserak memperkeruh aliran airnya.

Di saluran irigasi Jl. Embah Dako Desa Ancaran, Kabupaten Kuningan, Minggu 21 April 2024 pagi, sejumlah pegiat lingkungan bersama Aliansi Masyarakat Peduli Aliran Sungai (AMPAS) Kabupaten Kuningan melakukan aksi bersih-bersih sungai massal yang disebut “Bersama Kartini Bersihkan Sungai”.

Terpantau hadir Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., selaku Sekda Kabupaten Kuningan, bersama sejumlah pegiat lingkungan. Antara lain, Pemdes Ancaran, Kelana Buana Ralthagan, BPBD, Anggota DPRD Sri Laelasari, Damkar, Sat Pol PP, Yudha Drama Jaya, PSNU Pagar Nusa, LDII, Gema Jabar Hejo, Senkom, Kuningan Religi, Ciremai News, Suara Kuningan, Sundawani, dan lainnya mengikuti AMPS.

Para penggiat melakukan aksi bersih-bersih sejauh sekitar 2 kilometer sejak pukul 08.00 WIB. Dengan kepedulian ini, Sekda Dian mengucapkan terima kasih kepada para penggiat lingkungan yang terus berupaya menjaga keseimbangan alam.

Untuk orang lain, itu akan menjadi semangat untuk menikmati alam. Mereka harus mencintai alam dengan menunjukkan kepedulian dan penjagaan lingkungan. Sekda Dian mengatakan, “Jika Anda sayang pada keturunan Anda, jangan membuang sampah ke sungai.”

Sekda Dian meminta warga yang tinggal di dekat aliran sungai untuk menghindari mencemari sungai dengan sampah; ini juga berlaku untuk semua orang.  Sungai tercemar, menimbulkan bencana dan penyakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *