DIALEKTIKA KUNINGAN — Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) kembali menegaskan komitmennya sebagai pilar penggerak pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul di daerah melalui penyelenggaraan Masa Taaruf (Masta) 2025 bagi mahasiswa baru.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 8–9 September 2025, tak sekadar menjadi orientasi kampus, tetapi juga menjadi momentum strategis pembentukan karakter dan penanaman visi kebangsaan.
Mengangkat tema “Membangun Generasi Inovatif: Peran Sains dan Teknologi dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045”, Masta 2025 menunjukkan arah UMK dalam menyiapkan lulusan yang tak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, semangat kebangsaan, dan kesiapan bersaing di tingkat global.
Wakil Bupati Kuningan, Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn., yang hadir membuka kegiatan, menyampaikan bahwa perguruan tinggi seperti UMK memiliki peran strategis dalam membentuk agen perubahan yang akan membawa kemajuan bagi daerah dan bangsa.
“Mahasiswa bukan hanya menuntut ilmu untuk dirinya sendiri, tapi juga punya tanggung jawab sosial. Kami berharap lulusan UMK mampu menjadi pelopor kemajuan di Kabupaten Kuningan maupun skala nasional,” ujarnya.
Kegiatan Masta juga menjadi ajang bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat dinamika kehidupan kampus, termasuk pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), etika akademik, serta penguatan karakter melalui pendekatan Growth Mindset dan nilai-nilai keislaman.
Rektor UMK, Dr. Apt. Wawang Anwarudin, M.Sc., dalam sambutannya menekankan bahwa mahasiswa baru harus siap menjalani perubahan besar, bukan hanya status, tetapi juga tanggung jawab moral dan intelektual.
“UMK hadir untuk mencetak generasi yang tak hanya cerdas, tapi juga berkarakter Islami dan siap menjadi bagian dari solusi masa depan Indonesia,” jelasnya.
Kehadiran sejumlah tokoh nasional dalam pembukaan kegiatan turut menggarisbawahi pentingnya peran UMK dalam pembangunan pendidikan di daerah. Di antaranya adalah Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Prof. Dr.Eng. Yudi Darma, serta tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah Kuningan.
Selain materi akademik dan kebangsaan, suasana Masta semakin semarak dengan pertunjukan seni dan budaya yang menggambarkan kekayaan lokal. Hal ini sejalan dengan upaya UMK menanamkan kebanggaan identitas lokal sebagai bagian dari fondasi karakter mahasiswa.
Salah satu mahasiswa baru, Muhammad Aldi Alfarizi dari Majalengka, mengaku antusias mengikuti rangkaian Masta, termasuk tantangan unik berburu tanda tangan dari kakak panitia.
Masta 2025 bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan, tetapi menjadi wujud nyata peran UMK dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045 dengan membina generasi muda yang inovatif, berdaya saing, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan serta keislaman.***
Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.