DIALEKTIKA KUNINGAN — Universitas Kuningan (Uniku) kembali menunjukkan kiprahnya dalam menjawab persoalan nyata di masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Kali ini, inovasi datang dari tim dosen Fakultas Ilmu Komputer dan Pendidikan, yang memperkenalkan sistem informasi posyandu berbasis web di Desa Muncangela, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan.
Program bertajuk “Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat melalui Penerapan Sistem Informasi Posyandu Berbasis Web” ini merupakan upaya konkret Uniku dalam mendukung transformasi digital layanan kesehatan di tingkat desa. Diinisiasi oleh Dede Husen, M.Kom.
(Ketua Tim), bersama Rio Andriyat Krisdiawan, M.Kom. dan Nida Amalia Asikin, M.Pd., program ini turut melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan di lapangan.
“Melalui observasi awal, kami menemukan bahwa proses administrasi posyandu masih dilakukan manual, rentan kesalahan, dan menyulitkan pencatatan jangka panjang. Karena itu, kami kembangkan sistem digital yang dinamai siposyandu.com,” jelas Dede, Selasa 9 September 2025.
Dengan sistem ini, data kesehatan balita, ibu hamil, remaja, dan lansia dapat dicatat, direkap, dan dilaporkan secara digital. Aplikasi ini juga menyajikan statistik yang dapat mendukung pengambilan keputusan lebih cepat dan berbasis data.
Kegiatan berlangsung di Balai Desa dan Puskesmas Pembantu Muncangela, mencakup berbagai tahap mulai dari FGD, pelatihan kader, hingga sosialisasi ke masyarakat. Antusiasme warga dan kader posyandu terlihat tinggi saat pelatihan yang digelar pada 26 Agustus 2025 lalu.
“Pelatihan ini sangat membantu kami memahami cara kerja aplikasi. Mudah digunakan dan sangat relevan dengan kebutuhan kami di lapangan,” ujar salah satu kader Posyandu.
Kepala Desa Muncangela dalam sambutannya mengapresiasi langkah Uniku dan menyebut program ini sebagai lompatan besar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan desa.
“Kami bangga menjadi desa pertama yang menerapkan sistem ini. Harapannya, bisa menjadi model digitalisasi layanan posyandu bagi desa-desa lain di Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Tak hanya meningkatkan efisiensi, digitalisasi ini juga diharapkan mendukung pencegahan stunting dengan memperkuat pemantauan status gizi masyarakat secara akurat dan real-time.
Program ini merupakan bagian dari skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi – Kemendikbudristek. Proposal Uniku berhasil lolos seleksi nasional yang diikuti ribuan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Sebagai penutup, tim PkM Uniku menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung, khususnya Kemendikbudristek dan Pemerintah Desa Muncangela.
“Digitalisasi posyandu ini bukan akhir, tetapi awal dari transformasi layanan publik desa berbasis teknologi. Semoga ini menjadi langkah awal menuju pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih efektif, efisien, dan berdampak luas,” pungkasnya.***
Baca juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.