DIALEKTIKA KUNINGAN — Persib Bandung sukses mengamankan tiket ke fase grup AFC Champions League Two (ACL 2) musim 2025/2026 usai menundukkan Manila Digger dengan skor tipis 2-1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Rabu malam, 13 Agustus 2025.
Kemenangan ini menjadi langkah penting Maung Bandung di kancah Asia, namun penampilan mereka menunjukkan masih banyak aspek yang perlu dibenahi.
Sejak awal laga, Persib tampil agresif dan mendominasi permainan. Tekanan demi tekanan dilancarkan ke lini pertahanan tim tamu.
Hasilnya, gol pembuka lahir di menit ke-37 lewat sepakan Luciano Guaycochea yang sempat mengenai bek lawan, Michael Asong, sebelum bersarang di gawang.
Meski sempat terjadi perdebatan apakah itu gol bunuh diri, wasit tetap mengesahkan nama Guaycochea sebagai pencetak gol.
Namun keunggulan itu tak bertahan lama. Di babak kedua, Manila Digger menyamakan skor melalui sundulan Modou Joof yang memanfaatkan bola mati. Gol tersebut sempat membuat publik tuan rumah terdiam.
Untungnya, Persib Bandung mampu merespons dengan cepat. Di menit ke-73, Uilliam Barros berhasil mencetak gol penentu kemenangan setelah menerima umpan matang dari Beckham Putra yang tampil impresif sepanjang laga.
Dominan Tapi Belum Tajam
Secara statistik, Persib mencatat 14 tembakan dan lima peluang emas. Sayangnya, hanya dua yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Ketajaman lini depan Persib Bandung menjadi sorotan utama, terlebih setelah kehilangan beberapa pemain kunci musim lalu.
Para pemain anyar seperti Barros dan Berguinho masih butuh waktu untuk menyatu dalam skema permainan Bojan Hodak.
Masalah lainnya adalah akurasi umpan dan komunikasi antarpemain. Beberapa serangan kandas karena miskomunikasi dan umpan yang tak tepat sasaran, menandakan chemistry tim yang belum sepenuhnya terbentuk, terutama saat transisi menyerang dan koordinasi antar lini.
Beckham Putra menjadi sosok yang menonjol di lini tengah dengan kreativitasnya, sementara Guaycochea dan Teja Paku Alam juga memberikan kontribusi penting.
Namun, secara keseluruhan, pelatih Bojan Hodak masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk meningkatkan efektivitas serangan dan membangun kekompakan tim, baik untuk ACL 2 maupun menghadapi kompetisi domestik, BRI Super League musim 2025/2026.
Modal Berharga, Evaluasi Tetap Diperlukan
Kemenangan ini tentu menjadi bekal penting bagi Persib untuk menatap persaingan di level Asia. Namun, tanpa evaluasi mendalam dan peningkatan performa, akan sulit bagi Maung Bandung untuk bersaing di fase grup yang lebih kompetitif.
Dengan waktu yang tersisa sebelum ACL 2 bergulir, Persib Bandung harus segera menyelesaikan persoalan di lini depan dan meningkatkan chemistry tim. Jika berhasil, bukan tak mungkin mereka bisa menjadi salah satu kekuatan baru yang diperhitungkan di Asia.***
Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.







