DIALEKTIKA KUNINGAN — Liga 1 2024/2025 menyajikan ketegangan luar biasa di pekan ke-31. Kala Derby Jatim antara Persik Kediri vs Persebaya hasil akhirnya mempersembahkan gelar juara bagi Persib Bandung!
Persib sebenarnya memiliki kesempatan emas untuk mengunci gelar lebih cepat kala bertandang ke markas Malut United. Namun, Maung Bandung harus tunduk dengan skor tipis 0-1.
Kegagalan ini membuat kepastian juara harus menunggu beberapa hari lagi. Namun, Senin 5 Mei 2025 menjadi hari bersejarah bagi Persib dan Bobotoh.
Gelar Juara Hadir dari Kediri
Tak ada selebrasi besar di lapangan ketika Persib memastikan gelar, karena penentuan juara justru terjadi di Stadion Brawijaya, Kediri.
Persib yang musim ini menerapkan pressing tinggi sepanjang kompetisi akhirnya memetik hasil manis, saat rival terdekat mereka, Persebaya Surabaya, gagal meraih kemenangan melawan Persik Kediri.
Skor imbang 3-3 membuat raihan 64 poin Persib tak mungkin lagi dikejar, dengan Persebaya hanya mampu mencapai maksimal 63 poin dari tiga pertandingan tersisa.
Back to Back Champions: Dinasti Baru Persib
Kemenangan ini bukan sekadar soal trofi. Persib kini resmi masuk jajaran elite sebagai back to back champions, mempertahankan mahkota yang mereka raih di musim sebelumnya.
Kegemilangan Maung Bandung semakin mempertegas mentalitas juara, konsistensi, dan soliditas tim yang tak tergoyahkan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
4 Bintang yang Bersinar di Dada Persib
Gelar ini juga memberi hak bagi Persib untuk menambahkan bintang keempat di atas logo kebanggaan mereka.
Tiga bintang sebelumnya mereka raih pada era Liga Indonesia, yakni musim 1994/1995, 2014, dan 2023/2024.
Kini, dengan tambahan satu lagi, Persib semakin menegaskan statusnya sebagai salah satu klub paling berprestasi di tanah air.
Bintang ini bukan sekadar simbol, tetapi cerminan sejarah panjang dan kejayaan yang terus berlanjut dari generasi ke generasi.
Bojan Hodak: Sang Pelatih yang Menyamai Legenda
Di balik keberhasilan Persib, ada sosok yang tak boleh dilupakan—Bojan Hodak. Pelatih asal Kroasia ini sukses menorehkan sejarah baru.
Setelah menjadi pelatih asing pertama yang membawa Persib juara musim lalu, kini ia menyamai rekor legendaris Indra Thohir, yang pernah meraih back to back juara di era transisi kompetisi, dengan menjuarai Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia 1994/1995.
Meski kompetisi kini berbeda, Bojan Hodak telah membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih dengan strategi jitu dan mentalitas kemenangan.
Dominasi di Era Liga 1: Prestasi Langka
Keberhasilan Persib mempertahankan gelar dua musim beruntun menempatkan mereka dalam jajaran elite sepak bola Indonesia. Sejak Liga 1 bergulir, hanya ada dua tim yang mampu mencatat prestasi ini:
1. Bali United – Juara Liga 1 2018/2019 & 2021/2022
2. Persib Bandung – Juara Liga 1 2023/2024 & 2024/2025
Kini, Maung Bandung resmi bergabung dalam klub eksklusif yang mampu menjaga dominasi mereka di kompetisi tertinggi.
Kunci Kesuksesan: Mentalitas dan Konsistensi
Kesuksesan Persib Bandung di musim ini bukan kebetulan. Konsistensi sepanjang musim, fleksibilitas taktik Bojan Hodak, serta mentalitas pemenang menjadi faktor utama dalam perjalanan mereka menuju kejayaan.
Meskipun sempat gagal meraih kemenangan di laga krusial melawan Malut United, mereka tetap fokus, membuktikan bahwa determinasi dan semangat juang adalah kunci utama menuju takhta tertinggi.***
Baca juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.