BeritaEkonomi

Gebrakan Diskatan Kuningan: Padi Gogo sebagai Solusi Pertanian Berkelanjutan

×

Gebrakan Diskatan Kuningan: Padi Gogo sebagai Solusi Pertanian Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Untuk meningkatkan produksi pangan dan mengatasi tantangan lahan kering, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan bersama Poktan Ragasakti Setianegara melakukan penanaman padi gogo di lahan seluas 10 hektar di Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Jumat 21 Februari 2025.
Untuk meningkatkan produksi pangan dan mengatasi tantangan lahan kering, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan bersama Poktan Ragasakti Setianegara melakukan penanaman padi gogo di lahan seluas 10 hektar di Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Jumat 21 Februari 2025.*

DIALEKTIKA KUNINGAN — Untuk meningkatkan produksi pangan dan mengatasi tantangan lahan kering, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan bersama Poktan Ragasakti Setianegara melakukan penanaman padi gogo di lahan seluas 10 hektar di Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Jumat 21 Februari 2025.

Penanaman ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi petani dalam menghadapi curah hujan yang terbatas.

Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, selaku Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, turun langsung ke lapangan untuk mendukung penanaman padi gogo tersebut. Menurutnya, padi gogo semakin dipertimbangkan sebagai alternatif pertanian berkelanjutan karena dapat tumbuh di lahan kering tanpa perlu genangan air seperti padi sawah.

“Penanaman padi gogo kali ini menggunakan metode tumpang sari dengan kopi. Cara ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga membantu petani dalam diversifikasi hasil panen dan meningkatkan pendapatan. Dengan kombinasi tanaman yang tepat, petani dapat memaksimalkan hasil panen tanpa perlu membuka lahan baru, sehingga turut mendukung pelestarian lingkungan,” ujar Dr. Wahyu.

Kadiskatan juga menambahkan bahwa metode tumpang sari ini memberikan banyak manfaat, seperti peningkatan kesuburan tanah, efisiensi penggunaan air, dan perlindungan terhadap erosi lahan.

Dalam kesempatan ini Wahyu mengapresiasi Poktan Ragasakti Desa Setianegara yang telah melaksanakan penanaman padi gogo. Menurutnya, padi gogo tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan lahan kering dan menjadi strategi ekstensifikasi melalui Perluasan Areal Tanam.

“Dengan semakin meluasnya penanaman padi gogo, diharapkan produksi beras meningkat dan tetap stabil di tengah tantangan perubahan iklim. Meskipun produktivitasnya lebih rendah dibandingkan padi sawah, padi gogo adalah andalan bagi masyarakat di daerah dengan keterbatasan air,” pungkasnya.

Padi gogo adalah jenis padi yang dibudidayakan di lahan kering tanpa irigasi teknis. Biasanya, padi ini ditanam di lahan tadah hujan, lereng perbukitan, atau lahan marginal lainnya. Dengan adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan, padi gogo menjadi salah satu komoditas strategis dalam pertanian berkelanjutan.***

Baca juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *