DIALEKTIKA — Anak buah Prabowo Subianto, Hj Tina Wiryawati, SH., begitu kesengsem dengan wastra Batik Bangbayang Ciamis yang unik.
Tina Wiryawati sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat sangat perhatian terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dirinya terpukau akan keindahan motif Batik Bangbayang yang indah dan mencerminkan kearifan lokal daerah setempat.
Ketertarikan Tina Wiryawati terhadap Batik Bangbayang yang diproduksi UMKM kain batik di Desa Bangbayang, ia pun sempat menghubungi kepala desa setempat langsung untuk mendapatkan lebih banyak informasi.
Selasa 9 Januari 2024, Tina Wiryawati, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil Jabar XIII, mengatakan bahwa motif Batik Bangbayang memiliki karakteristik yang kuat. “Geometri lingkaran dengan ukiran bunga adalah motif utama Batik Bangbayang.”
Hal itu diutarakannya sebagaimana pernyataan Kades Bangbayang yang mengklaim bahwa motif ini berasal dari kerupuk khas Desa Bangbayang, yaitu Babanggi.
Anak buah Prabowo ini mengatakan, UMKM kain batik Desa Bangbayang ini patut diapresiasi karena mereka sangat kreatif dan inovatif dalam membuat motif dan wastra batik yang khas.
“Produk Batik Bangbayang ini memiliki karakteristik yang sangat khas dan berkualitas tinggi,” kata Tina Wiryawati.
Diujarkannya, sangat penting untuk mendorong lebih banyak orang untuk mengenal Batik Bangbayang, yang keindahan budayanya mencerminkan dalam kualitas dan motif yang luar biasa.
Anggota DPRD Jabar ini juga membantu membiayai pembuatan kain batik untuk seragam kader posyandu di Desa Bangbayang saat pertemuan bersamanya. Menurutnya, menjadi langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan bisnis UMKM batik lokal serta memberikan manfaat sosial langsung bagi masyarakat desa.
“Saya berharap pengrajin batik Desa Bangbayang terus mengembangkan karya mereka,” ucap Tina Wiryawati, yang saat ini maju kembali sebagai calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat untuk Dapil Jabar XIII.
“Keunikan batik ini menjadi identitas yang unik dan patut dipromosikan lebih luas,” ujarnya.
Ditukaskan Tina, bahwa pihaknya senantiasa mendorong pengrajin lokal Desa Bangbayang untuk terus menghasilkan batik unggulan yang akan menjadi kebanggaan daerah.
Karena, kesuksesan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) batik di Desa Bangbayang diharapkan dapat membantu meningkatkan ekonomi dan mengangkat citra khas budaya daerah Ciamis melalui motif wastra batiknya.
Batik Nusantara telah diakui oleh UNESCO pada tahun 2009 sebagai warisan kemanusiaan dalam budaya lisan dan budaya nonbenda. “UNESCO saja sudah mengakui, masa kita sendiri yang punyanya, tidak mau menjaga dan melestarikannya,” pungkasnya.***
Baca juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.
