BeritaPolitik

Program Jabar untuk ‘Kuningan Caang’ Sudah Berbual-bual Kapan Kelar Timpal Pengamat

×

Program Jabar untuk ‘Kuningan Caang’ Sudah Berbual-bual Kapan Kelar Timpal Pengamat

Sebarkan artikel ini
pengamat senior Kabupaten Kuningan, Sujarwo a.k.a Mang Ewo, menyampaikan kepada Dialektika.id, Kamis 19 Mei 2022, bahwasannya sejumlah partai politik yang mendekati H Rokhmat Ardiyan itulah sebenarnya struggel for power untuk memuluskan jalan merebut kursi kekuasaan politik.
Pengamat senior Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sujarwo a.k.a Mang Ewo.*

DIALEKTIKA — Program Jabar untuk “Kuningan Caang” merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Kabupaten Kuningan guna pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) senilai Rp117,5 miliar entah berantah proyek pengerjaannya.

Hal itu lantas mengundang sorotan banyak pihak, juga dari pengamat senior Kabupaten Kuningan, Sujarwo a.k.a Mang Ewo yang mempertanyakan progres pengerjaan proyek Kuningan Caang tersebut.

Pasalnya, diketahui deadline atau batas akhir pekerjaan proyek ‘Kuningan Caang’ yang berjumlah ribuan titik menyebar di tiap desa yang ada di Kabupaten Kuningan adalah Desember 2023. Namun, jelang akhir tahun ini belum tampak jelas pengerjaannya.

“Padahal proyek yang menelan anggaran lebih dari 100 M Rupiah bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat, menurut kabar yang beredar, SPK-nya sudah diterbitkan sejak April 2023,” ungkap Mang Ewo penuh tanda tanya, Senin 18 September 2023.

Dituturkannya, pelaksanaan program Kuningan Caang melalui pemasangan ribuan PJU yang awalnya dijanjikan akan rampung sebulum Idul Fitri 1445 Hijriyah, tapi hingga menjelang akhir tahun 2023 belum menunjukan progres pekerjaan yang “kasat mata”, dan bisa dilihat langsung oleh masyarakat.

“Jika kontrak kerja berlangsung 8 bulan, artinya Desember 2023 ribuan PJU yang tersebar di 32 Kecamatan se-Kabupaten Kuningan sudah terang benderang,” sahutnya.

Kalaupun saat ini sudah terpasang tiang-tiang PJU di sejumlah desa di beberapa Kecamatan, tandas Mang Ewo, sangat disesalkan di area pelaksanaan area tersebut (lokasi proyek) tidak terlihat adanya papan proyek pekerjaannya, yang menjadi acuan bagi masyarakat untuk berpartisipasi melakukan pengawasan terhadap kualitas pekerjaan maupun terkait satuan harga setiap elemen yang menjadi penunjang keberadaan sebuah PJU.

“Dengan tidak adanya papan/plang proyek di area pekerjaan, dikhawatirkan akan memunculkan asumsi negatif dari masyarakt terhadap proses pengerjaan yang sesungguhnya berasal dari dana masyarakat yang dibayarkan melalui pajak,” ujarnya.

Lebih lanjut kata Mang Ewo, di era transparansi saat ini, sudah seharusnya setiap satuan harga dari berbagai elemen PJU dipampangkan dengan terang benderang agar kecurigaan masyarakat tidak semakin besar.

“Terkait berapa prosentase pekerjaan yang sudah dilaksanakan oleh pemenang tender yang sudah mengantongi SPK, juga alangkah eloknya disosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga tidak memunculkan kesan program Kuningan Caang tidak berlangsung di ruang ‘gulita’,” kesalnya.

“Yang dikhawatirkan jika pelaksanaan program Kuningan Caang tidak terselesaikan hingga habis masa kontrak kerja yang sudah disepakati antara pemerintah dengan pihak ketiga, akan berujung pada persoalan yang menjadi ‘perhatian’ Aparat Penegak Hukum,” tutupnya.***

Ikuti juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *