PR KUNINGAN — Lebaran 2025 diramaikan oleh berbagai tren media sosial (medsos), salah satunya adalah konten joget bagi-bagi THR yang viral di kalangan anak muda hingga orang dewasa.
amun, tren ini memicu perdebatan setelah muncul klaim bahwa tarian tersebut berasal dari tradisi tarian yahudi.
Konten yang dituding tarian yahudi itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok sampit.update, dengan menyebutkan bahwa tarian dan musik yang digunakan dalam tren ini berasal dari tradisi Yahudi. Pernyataan tersebut memicu diskusi hangat di media sosial.
Bunda Corla Klarifikasi Asal Tarian
Influencer Indonesia yang tinggal di Jerman, Bunda Corla (@corla_2), turut angkat bicara melalui akun Instagramnya.
Ia membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa tarian ini berasal dari Finlandia, bukan dari tradisi tarian yahudi atau negara lainnya.
“Tarian ini adalah joget ala pesta remaja tahun 1960 di Finlandia. Tidak ada kaitannya dengan pemujaan, budaya, tradisi, apalagi agama,” tulisnya dalam unggahan video klarifikasi.
Bunda Corla juga mengingatkan agar masyarakat tidak menyebarkan informasi yang tidak akurat atau bersifat provokatif.
Apa Kata Netizen
Unggahan Bunda Corla memicu berbagai tanggapan dari netizen. Akun @donfajaraditya menyoroti bahwa seni dan budaya memiliki cakupan luas yang diwariskan secara turun-temurun.
Sementara itu, akun @ahmad.anggara mengaku telah lama menggunakan gerakan serupa untuk icebreaking, terinspirasi dari Penguins Dance Albania.
Namun, ada juga komentar humoris seperti dari akun @maulanamhmmdd, yang menyebutkan bahwa nenek moyang Finlandia adalah orang Yahudi.
Asal Usul Masih Diperdebatkan
Hingga kini, belum ada informasi yang jelas mengenai asal usul tarian Bagi-Bagi THR. Meski demikian, tren ini tetap menjadi bagian dari kemeriahan Lebaran 2025, mencerminkan kreativitas dan semangat berbagi masyarakat Indonesia.***
Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.
