Scroll untuk baca artikel
OlahragaPersib

Starter Well, Tapi Pemain Cadangan Persib Jadi Pembeda di BRI Super League 2025-2026! Febri Hariyadi Bungkam Semen Padang

×

Starter Well, Tapi Pemain Cadangan Persib Jadi Pembeda di BRI Super League 2025-2026! Febri Hariyadi Bungkam Semen Padang

Sebarkan artikel ini

DIALEKTIKA — Kemenangan 2-0 Persib Bandung atas Semen Padang dalam laga pembuka BRI Super League 2025/2026, Sabtu 9 Agustus 2025, tidak hanya soal dominasi permainan sejak awal atau performa solid pemain inti.

Tapi, ada cerita lain yang layak disorot: peran vital para pemain cadangan yang mengubah jalannya laga.

Bermain di kandang sendiri, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Persib tampil menggebu sejak menit pertama.

Namun, terlepas dari penguasaan bola yang dominan dan gol pembuka Uilliam Barros di babak pertama, pertandingan ini sempat berjalan cukup ketat, terutama di paruh kedua.

Di sinilah kecermatan Bojan Hodak terlihat. Pelatih asal Kroasia itu tak sekadar mengganti pemain untuk menjaga stamina, melainkan memanfaatkan kedalaman skuad untuk mengubah dinamika permainan.

Masuknya Febri Hariyadi di babak kedua menjadi salah satu keputusan krusial. Pemain yang selama ini dikenal sebagai supersub itu kembali membuktikan kualitasnya.

Di menit ke-90, ia melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang menggetarkan jala gawang Semen Padang dan memastikan kemenangan 2-0 bagi Persib.

Tak hanya Febri Hariyadi, kontribusi pemain lain seperti Saddil Ramdani dan Adam Alis yang masuk di pertengahan babak kedua juga memberikan energi baru.

Rotasi ini membuat tekanan Persib tak pernah kendor, bahkan ketika Semen Padang mencoba bangkit dengan serangan balik cepat.

Fakta bahwa gol penentu datang dari pemain pengganti menegaskan satu hal: Persib tak hanya mengandalkan sebelas pemain utama, tetapi kolektifitas seluruh tim—termasuk bangku cadangan.

Review Persib vs Semen Padang

Sejak peluit awal dibunyikan, Persib langsung menunjukkan intensitas tinggi. Mereka mendominasi penguasaan bola dan terus menekan pertahanan Semen Padang yang tampil cukup disiplin di awal laga.

Baca Juga:  Link Live Streaming Chelsea vs Liverpool Sedang Berlangsung Final Carabao Cup 2024, Prediksi Sengit Sampai Perpanjangan Waktu

Lini tengah Persib yang dikomandoi Marc Klok dan Lucho Guaycochea tampil solid, mengatur ritme permainan dan membuka ruang bagi para penyerang.

Gol pertama Persib tercipta di menit ke-40 melalui striker asing mereka, Uilliam Barros yang berhasil menaklukkan kiper Semen Padang, Arthur Agusto, dengan penyelesaian klinis. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Semen Padang mencoba keluar dari tekanan dan sesekali melancarkan serangan balik. Namun, pertahanan Persib yang dikawal Patricio Matricardi, Julio Cesar, Frans Putros dan Kakang Rudianto, tampil kokoh dan tak memberi banyak ruang bagi lawan.

Di sisi lain, Maung Bandung tetap menjaga intensitas serangan, meski beberapa peluang emas belum mampu dikonversi menjadi gol.

Gol kedua akhirnya lahir di penghujung laga. Febri Hariyadi, yang masuk sebagai pemain pengganti, menjadi pahlawan “killing the game” lewat sepakan keras dari luar kotak penalti di menit ke-90.

Bola meluncur deras ke pojok gawang dan tak mampu dihalau Arthur Agusto. Gol tersebut sekaligus mengunci kemenangan Persib dengan skor akhir 2-0.

Kemenangan ini tak lepas dari strategi jitu Bojan Hodak yang mampu membaca permainan dan melakukan pergantian pemain yang tepat.

Selain itu, kualitas individu pemain seperti Beckham dan Putros di sisi kiri sayap Persib menjadi pembeda dalam laga yang berlangsung ketat.

Pun, disiplin taktik, konsistensi tekanan, serta penguasaan bola yang dominan menjadi faktor utama Persib mampu mengamankan tiga poin di laga pembuka.

Dalam kompetisi panjang seperti BRI Super League, kedalaman skuad adalah senjata. Dan Persib sudah mengirim pesan jelas sejak laga pertama—bahwa mereka punya banyak cara untuk menang.

Sementara Semen Padang harus segera menemukan cara menghadapi tim dengan kedalaman seperti ini, jika tak ingin terus menjadi korban strategi rotasi ala Bojan Hodak.***

Baca Juga:  Champions League Thrills: From Milan's Misery to Munich's Mastery

Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *