DIALEKTIKA KUNINGAN — upaya mempercepat produksi pangan, Kabupaten Kuningan terus memaksimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta mengadopsi teknologi inovatif.
Langkah ini dilakukan untuk mengatasi tantangan lahan yang terbatas sekaligus meningkatkan produktivitas petani.
Pada 26-28 Maret 2025, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) Jawa Barat bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan menggelar monitoring dan evaluasi (monev) di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, dan sekitarnya.
Kegiatan ini bertujuan menilai efektivitas alsintan dalam mempercepat luas tambah tanam (LTT) dan mengoptimalkan pola tanam kembali.
Kepala Distanhorti Jawa Barat, Ir. Dadan Hidayat, M.Si., menggarisbawahi pentingnya penerapan teknologi sebagai solusi untuk keterbatasan lahan di Kabupaten Kuningan.
Salah satu terobosan yang mendapat perhatian khusus adalah teknologi semai culik, yang untuk pertama kalinya diterapkan di Desa Cigarukgak, Kecamatan Ciawigebang.
“Teknologi semai culik memungkinkan petani menyiapkan benih lebih awal, sehingga proses olah tanah dan penanaman dapat dipercepat. Ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi tantangan lahan di Kuningan,” ujar Dadan.
Namun, percepatan tanam juga membutuhkan dukungan mekanisasi pertanian yang lebih memadai. Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menyatakan bahwa masih terdapat kekurangan sekitar 850 unit traktor di berbagai desa.
“Kekurangan alsintan ini menyebabkan petani harus antre untuk mengolah lahan, yang pada akhirnya memperlambat siklus tanam. Kami berharap ada bantuan tambahan traktor dari pemerintah provinsi maupun pusat,” jelas Wahyu.
Selain itu, keterbatasan tenaga kerja di sektor pertanian juga menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kolaborasi untuk meningkatkan mekanisasi pertanian dinilai sangat penting.
Melalui sinergi antara inovasi teknologi dan sektor-sektor terkait, Kabupaten Kuningan berkomitmen mewujudkan pertanian modern yang efisien, adaptif, dan produktif. Dengan langkah ini, Kuningan siap menjadi daerah agraris yang unggul dan berdaya saing tinggi.***
Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.
