Rana Suparman juga menyarankan orang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang jelas mendukung “wong cilik” daripada pemimpin yang menipu rakyat dengan bansos. “Pemimpin nasional itu harus punya visi dan misi yang jelas, dan sosok itu ada di pasangan Ganjar-Mahfud. Pemimpin itu gak cukup hanya berjalan-jalan sambil berbicara.”
“Saya tegaskan bahwa pemimpin tidak boleh dipilih untuk mendapatkan suara rakyat dengan paket sembako,” tandasnya.
Untuk itu, mantan Ketua DPRD Kuningan ini mengimbau semua relawan dan kader PDIP Kuningan untuk berkomitmen untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. “Kita harus solid dan yakin menang. Jangan sampai orang-orang yang menentang hukum memimpin bangsa ini, menghancurkan demokrasi. Jika tidak, kita bisa diinjak-injak oleh oligarki,” tegas Rana.
Lalu Acep Purnama sang legendaris PDIP Kuningan ini juga mengimbau seluruh kader PDI Perjuangan untuk tetap teguh dan tegak lurus di bawah bimbingan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Banyak yang meremehkan kita sejak lama. Namun, takdir sejarah menunjukkan bahwa kita mampu mengatasi tantangan sejarah. Kita telah menang dua kali, dan kita mungkin juga menang tiga kali lagi di Pemilu 2024. Arahannya adalah bahwa kuncinya solid dan yakin dengan arahan Bu Ketum (Megawati),” pesannya.
Dan, Ika Siti Rahmatika, istri Acep Purnama juga caleg dari PDIP untuk DPRD Provinsi Jabar, mengimbau perempuan untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa di masa depan. Menurutnya, politik bukan hanya masalah bapak-bapak. Ibu-ibu juga harus mengambil peran. Dia mengharapkan peningkatan partisipasi perempuan dalam politik di Pemilu 2024.
Ketua PAC PDIP Kadugede, Elahi Hayati, dan Ketua TMP Kuningan, Alan, tampak hadir di acara tersebut.***
Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.
