Scroll untuk baca artikel
Politik

Relawan Penjaga TPS Ganjar-Mahfud Dikumpulkan Jurkamnas TPN Oktafiandi dan 2 Tokoh Legendaris PDIP Kuningan

×

Relawan Penjaga TPS Ganjar-Mahfud Dikumpulkan Jurkamnas TPN Oktafiandi dan 2 Tokoh Legendaris PDIP Kuningan

Sebarkan artikel ini

Kang Okta mengatakan bahwa orang-orang sudah jengah dengan perilaku elit yang tidak lagi mengikuti moral dan kebiasaan timuran. Secara bertahap, mereka mulai melawan. seperti yang terjadi di Gunung Kidul kemarin. Dia menjelaskan bahwa ibu-ibu berdaster menghajar para pria berkuasa yang ditahan oleh orang-orang berkuasa.

Dan, Kuningan adalah kandang Banteng di Jawa Barat, jadi relawannya harus selalu waspada dan tidak lengah. Harus dapat membuktikan bahwa siapa pun yang mengusik banteng akan siap untuk diseruduk. Bahwa kemenangan yang dicapai oleh Ganjar-Mahfud adalah kemenangan rakyat.

Setelah kegiatan, Kang Okta mengatakan, relawan menjadi lebih bersemangat setelah melihat Mahfud MD meninggalkan kabinet Jokowi. Menurutnya, keputusan Mahfud MD untuk meninggalkan posisi Menko Polhukam mengajarkan integritas kepada masyarakat. “Masyarakt sangat mengapresi langkah Prof Mahfud mundur dari kabinet Pak Jokowi.”

Menurutnya, langkah tersebut sangat penting untuk mempertahankan demokrasi dan menjadi pemimpin yang demokratis.

Dituturkannya, Kuningan membawa semangat perjuangan. Menurutnya, itu terlihat dari semangat peserta yang hadir meskipun cuaca buruk.

“Saya berharap semangat hari ini dapat disebarkan ke semua teman, tetangga, dan keluarga. Dan, saya yakin jika Acep Purnama bersatu di satu panggung hari ini, Ganjar-Mahfud bisa menang 50% lebih di Kabupaten Kuningan,” ucapnya.

Sementara itu, Rana Suparman, anggota DPRD Kuningan dan aktivis GMNI Jabar, mengajak masyarakat Kuningan untuk bekerja sama untuk mempertahankan demokrasi seperti reformasi 1998.

Dinyatakannya bahwa reformasi adalah bentuk penolakan rakyat terhadap kepemimpinan nasional yang otoriter dan pemanfaatan hukum untuk kepentingan pribadi. “Hari ini demokrasi seolah mundur ke zaman Orba. Undang-undang dan hukum dibajak untuk kepentingan kekuasaan.”

Satu kata cukup untuk itu. “Lawan!” teriak mantan Ketua DPRD Kuningan itu.

Baca Juga:  UNIKU: Peluncuran Program RPL dan Fast Track Sekolah Pascasarjana Universitas Kuningan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *