Jalan penghubung yang melintasi Kecamatan Cikijing itu hanya boleh dilewati kendaraan roda dua. Mobil minibus atau mobil berukuran besar belum boleh melewatinya. Dikarenakan, faktor keamanan menjadi pertimbangan utama. Kendaraan bertonase besar dapat melewati jalur alternatif.
“Kondisi tanah yang tidak stabil dan rentan longsor, agar pengendara untuk selalu berhati-hati dan berhati-hati,” imbau Ali.
Diberitakan sebelumnya, bencana melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Selasa 5 Maret 2024, setelah hujan lebat intensitas tinggi disertai angin kencang, mengguyur sejak siang hingga malam di sana hari itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan melaporkan dalam grup pesan jejaring WhatsApp (WA), bahwa Selasa, 5 Maret 2024, terjadi bencana longsor, pohon besar tumbang, hingga banjir, menimpa sejumlah wilayah.
Insiden tanah longsor terjadi di Dusun Ciawitali Desa Cimenga, Kecamatan Darma, di mana longsorannya menimbun rumah warga milik Endi (40 tahun), pun meruntuhi sebuah mobil di ruang garasinya.
Dari laporan BPBD Kuningan, kejadian tanah longsor tesebut terjadi malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Pihaknya menyampaikan, menerima laporan pukul 19.40 WIB, lalu tim petugas BPBD langsung menuju TKP, melakukan penanggulangan.
Adapun bencana yang memutus akses jalan penghubung Kabupaten Kuningan arah Kabupaten Ciamis, disebabkan terjadinya longsor di Desa Cingambul, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka.
Berdasar informasi yang dihimpun dari laporan BPBD Majalengka, bencana tanah longsor di Kabupaten Majalengka juga terjadi di Desa Bantarujeg dan Lemahsugih—arah menuju Wado, Kabupaten Sumedang.
Pun, longsor terjadi di Desa Malausma dan Banjaran, arah menuju Cigasong atau Majalengka kota.
Bencana banjir juga melanda wilayah Kecamatan Jatiwangi, Dawuan, Kasokandel, Panyingkiran dan Kadipaten, di Kabupaten Majalengka.***
Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.
