DIALEKTIKA — Imlek perayaannya identik dengan kue keranjang yang menjadai salah satu bagian penting Tahun Baru China.
Hidangan kue keranjang juga disebut nian gao ini terbuat dari tepung ketan dan gula, seperti dodol.
Kue keranjang, yang merupakan hidangan khas Imlek, memiliki legenda yang berbeda. Ada kemungkinan bahwa kue ketan manis ini awal asal mulanya dibuat sebagai hadiah palsu alias “nyogok” untuk Dewa Dapur, yang dipercaya tinggal di setiap rumah.
Melansir China Highlights, ada cerita rakyat China tentang Dewa Dapur yang setiap penghujung tahun membuat “laporan tahunan” kepada Kaisar Giok.
Orang-orang menawarkan nian gao, atau kue keranjang, sebagai hidangan “penutup mulut” untuk mencegah Dewa Dapur menjelek-jelekkan rumah mereka.
Ada juga cerita bahwa tepung ketan yang lengket digunakan untuk membuat mulut Dewa Dapur sulit terbuka sehingga mereka tidak bisa melaporkan hal-hal yang buruk.
Nian gao dianggap sudah ada sejak 2000 tahun lalu, menurut sumber lain. Orang Tionghoa memiliki konsep “tahun” setelah Kalender China didirikan pada Dinasti Zhou (abad ke-11 SM–256 SM). Sejak itu, orang melakukan nian gao sebagai hadiah kepada dewa dan leluhur mereka.
