Scroll untuk baca artikel
BeritaSosial

Kirab Merah Putih Semarak di Kuningan, 10.001 Bendera Kibarkan Semangat Persatuan Menyambut HUT ke-80 RI

×

Kirab Merah Putih Semarak di Kuningan, 10.001 Bendera Kibarkan Semangat Persatuan Menyambut HUT ke-80 RI

Sebarkan artikel ini

DIALEKTIKA KUNINGAN — Kota Kuda diselimuti nuansa merah putih yang penuh semangat pada Minggu, 3 Agustus 2025. Ribuan warga memadati pusat kota untuk menyaksikan Kirab Merah Putih, rangkaian acara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia sekaligus Hari Jadi ke-527 Kuningan.

Kegiatan ini digagas berkat kolaborasi antara Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) dan Yayasan Jiwa Merah Putih, menjadi simbol kuat kebersamaan dan kecintaan pada tanah air.

Kirab dimulai dari titik nol kilometer Alun-Alun Kuningan dan dilepas secara resmi oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, didampingi Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani, SH., M.Kn., serta Ketua Tim Penggerak PKK. Ratusan peserta mengenakan atribut merah putih bergerak dalam formasi arak-arakan, menyusuri keramaian Car Free Day menuju Pendopo Kuningan.

Dari sana, semangat kirab dilanjutkan menuju Gedung Naskah Perundingan Linggajati—lokasi bersejarah yang menyimpan jejak penting perjuangan diplomasi kemerdekaan Indonesia.

Suasana makin semarak saat peserta tiba di Gedung Linggajati. Penampilan tari kolosal dari Saka Pariwisata menyambut dengan energi luar biasa, diikuti momen puncak: pemasangan simbolik 10.001 bendera Merah Putih yang mengelilingi gedung bersejarah tersebut. Tahun ini, kirab mengusung tema “Menumbuhkan Jiwa Persatuan dan Kesatuan dalam Keragaman Budaya.”

Dalam upacara yang berlangsung khidmat, Bupati Dian Yanuar bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam amanatnya, ia menekankan bahwa Kirab Merah Putih bukan sekadar prosesi, tetapi perwujudan nyata semangat nasionalisme, gotong royong, dan kesadaran sejarah.

“Merah Putih yang kita kibarkan hari ini bukan hanya simbol, tapi warisan perjuangan yang penuh makna. Tugas kita adalah menjaga dan meneruskannya kepada generasi penerus,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya Gedung Linggajati sebagai latar upacara. Menurutnya, di sanalah sejarah diplomasi Indonesia dimulai, membuktikan bahwa kemerdekaan bukan hanya hasil dari pertempuran, tapi juga buah dari kecerdikan dan diplomasi para pendiri bangsa.

Baca Juga:  Maulid Nabi di Masjid Al-Ashri Jadi Momentum Penguatan Akhlak dan Cinta Rasul

“Di tahun 1946, di tempat ini, para tokoh bangsa menyusun langkah strategis menjaga kedaulatan Republik yang masih muda. Kuningan adalah saksi sejarah nasional,” ungkap Dian.

Di akhir sambutannya, Bupati mengajak seluruh masyarakat Kuningan untuk terus menjaga nyala semangat kemerdekaan, berpijak pada sejarah, dan bekerja sama membangun masa depan yang mandiri dan berdaya.

Kirab Merah Putih 2025 menjadi momentum yang bukan hanya merayakan hari besar, tetapi juga mempererat simpul kebangsaan di tengah masyarakat. Sebuah bukti bahwa semangat kemerdekaan tetap hidup dan tumbuh subur di Kabupaten Kuningan. ***

Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *