DIALEKTIKA KUNINGAN — Musim ini, Barcelona telah membuktikan diri sebagai kekuatan tak terhentikan di bawah kendali maestro Jerman, Hansi Flick! Copa del Rey bukan sekadar trofi–melainkan simbol kebangkitan Blaugrana yang haus akan kejayaan.
Final Copa del Rey di Stadion La Cartuja, Seville, Minggu 27 April 2025, menjadi panggung di mana Hansi Flick dan pasukannya mengukir sejarah.
Super Big Match El Clasico Barca melawan musuh bebuyutan, Real Madrid, menghasilkan drama tiada duanya. Barcelona sempat tertinggal, sempat hampir runtuh, namun mereka bangkit!
Gol-gol penuh magis dari Pedri, Ferran Torres, hingga lesakan mematikan Jules Kounde memastikan kemenangan 3-2 untuk Barca.
“Kami tidak akan berhenti di sini,” Flick berujar dengan semangat membara, setelah meraih kemenangan ini. Sang pelatih veteran, dengan penuh ambisi, melihat jauh ke depan–ke La Liga Spanyol dan Liga Champions. Dua gelar yang menjadi batu pijakan untuk sejarah kuadrupel musim ini.
Barcelona unggul empat poin di papan klasemen La Liga Spanyol, posisi yang nyaman namun tetap harus diperjuangkan mati-matian.
Di Liga Champions, tantangan berat menanti dengan semifinal melawan Inter Milan.
Tapi, Hansi Flick tidak gentar. Sebagai peraih sextuple di masa lalu bersama Bayern Muenchen, dia tahu cara mengelola tekanan di panggung tertinggi.
Flick kini berada di puncak kepemimpinannya, menghadirkan atmosfer kemenangan yang membakar mentalitas tim.
Pedri, Jules Kounde, dan bintang muda Lamine Yamal tampil menggila di bawah arahannya. Setiap pemain menyatu dalam harmoni untuk mengejar prestasi yang dapat mengukir nama mereka di buku sejarah.
Ketika Blaugrana berhasil menambah koleksi trofi mereka, dunia sepak bola akan mengingat musim 2024-2025 sebagai era kejayaan Barcelona yang dipimpin oleh Hansi Flick.
Maka, sang pelatih bukan hanya membawa timnya pada kemenangan, tapi juga pada peradaban baru Barca—di mana impian kuadrupel menjadi kenyataan.***
Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.
