Scroll untuk baca artikel
BeritaPersib

AIR MATA CIRO ALVES PECAH: Misteri Wasit VAR Mengelami Bintang PERSIB Kala Melawan Malut United, Ciro Tuntut Keadilan PSSI

1
×

AIR MATA CIRO ALVES PECAH: Misteri Wasit VAR Mengelami Bintang PERSIB Kala Melawan Malut United, Ciro Tuntut Keadilan PSSI

Sebarkan artikel ini

DIALEKTIKA KUNINGAN — Ternate menjadi saksi bisu sebuah drama yang tak hanya menunda pesta juara Persib, namun juga menjadi petaka bagi karier Ciro Alves di tim Maung Bandung dengan cara yang menyakitkan.

Kartu merah langsung yang diterima Ciro Henrique Alves Ferreira e Silva, striker Persib asal Brasil itu dalam laga kontra Malut United di Stadion Kie Raha, Jumat 2 Mei 2025, bagai petir di siang bolong, menghancurkan skenario perpisahan indah yang telah ia rancang.

Sebelum laga krusial tersebut, Ciro Alves memang telah mengumumkan perpisahannya dengan Persib di akhir musim ini.

Tiga pertandingan sisa Liga 1 seharusnya menjadi panggung terakhirnya untuk memberikan yang terbaik dan mengucapkan salam perpisahan kepada Bobotoh yang telah mendukungnya selama ini. Namun, takdir berkata lain.

Di tengah sengitnya pertarungan yang berujung kekalahan 0-1 bagi Persib akibat gol tunggal Wahyu Prasetyo, insiden kontroversial terjadi di menit ke-72.

Sebuah penetrasi dari Beckham Putra memicu perebutan bola di kotak penalti Malut United. Ciro Alves, dalam upaya melindungi bola dari sergapan Wbeymar Angulo, terekam kamera VAR melakukan gerakan menyikut lawan. Keputusan wasit tanpa ampun: kartu merah langsung.

Ciro Henrique Alves Ferreira e Silva mengungkapkan kesedihan dan kebingungannya atas kartu merah untuknya di laga Malut United vs Persib Bandung. Ciro Alves minta keadilan PSSI.
Ciro Henrique Alves Ferreira e Silva mengungkapkan kesedihan dan kebingungannya atas kartu merah untuknya di laga Malut United vs Persib Bandung. Ciro Alves minta keadilan PSSI.*

Sontak, keputusan ini membuat Ciro Alves terkejut dan terpukul. Ia bersikukuh tidak melakukan sikutan dan merasa diperlakukan tidak adil. Kekecewaan mendalam itu ia luapkan melalui unggahan di Instagram Story pribadinya.

Dalam curahan hatinya berbahasa Inggris, Ciro Henrique Alves Ferreira e Silva mengungkapkan kesedihan dan kebingungannya atas kartu merah tersebut.

“Saya ingin mengatakan bahwa selama saya di Indonesia, saya selalu menghormati lawan saya. Bukan sifat saya untuk diusir. Ini pertama kalinya hal ini terjadi secara tidak adil. Saya sangat sedih dan kecewa,” tulis Ciro dengan nada pilu.

Ia juga menyinggung dedikasinya selama membela Persib, selalu berusaha tampil meski dalam kondisi sakit demi membantu tim yang tengah dilanda badai cedera pemain.

“Ditinggal dalam pertandingan ini membuat saya patah hati, karena saya tidak pantas menerima kartu merah. Bahkan para pemain Malut mengatakan bahwa saya tidak pantas menerimanya. Saya benar-benar tidak pantas menerimanya,” lirihnya.

Ciro bahkan mengungkapkan keheranannya atas penggunaan VAR dalam insiden tersebut. “Ketika dia memanggil VAR, semua orang mengira itu untuk melihat apakah Beckham mendapat penalti atau tidak. Ketika dia mengeluarkan kartu merah, saya terkejut. Saya tidak mengerti.”

Rasa ketidakadilan begitu membekas di benak pemain bernomor punggung 77 itu. “Itu adalah salah satu perasaan terburuk yang pernah saya rasakan karena ketidakadilan. Tolong, wasit, itu bukan niat saya. Semua orang melihatnya. Sekarang saya keluar dari permainan yang seharusnya sangat berarti bagi saya.”

Di akhir curhatannya, Ciro memohon kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menyelidiki insiden ini.

“Ini adalah salah satu perasaan terburuk: ketidakadilan dan tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya. Tolong, saya mohon dari lubuk hati saya agar federasi (PSSI) menyelidiki hal ini. Saya akan selalu mendukung permainan yang adil,” tuntutan dia.

Kini, Ciro Henrique Alves Ferreira e Silva terancam sanksi berat, bahkan kemungkinan skorsing hingga akhir musim. Sebuah akhir yang pahit dan tidak terduga bagi pemain yang seharusnya menjalani momen-momen terakhirnya bersama Persib dengan penuh kehangatan dan kenangan indah.

Keputusan wasit dan hasil investigasi PSSI akan menjadi penentu akhir dari drama yang mewarnai laga panas di Ternate ini, meninggalkan pertanyaan besar dan rasa simpati bagi sang pemain yang merasa menjadi korban ketidakadilan.***

Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *