DIALEKTIKA KUNINGAN — Keguyuban antar alumni SMA Negeri 2 Kuningan kembali berpadu dalam perhelatan Dadakan Cup Smanda 2025, sebuah turnamen futsal yang diadakan selama tiga hari berturut-turut pada 3-5 April 2025.
Dadakan Cup Smanda 2025 berlangsung di GOR Ewangga Kuningan, ajang ini tidak hanya menjadi saksi lahirnya juara baru tetapi juga mempererat silaturahmi lintas angkatan.
Tahun ini, kompetisi yang menjadi tradisi sejak 2008 tersebut diikuti oleh 24 angkatan, mempertemukan alumni, siswa aktif, guru, hingga seluruh warga SMA Negeri 2 Kuningan dalam suasana penuh semangat dan persahabatan.
Ketua Panitia Dadakan Cup 2025, Fauzi Azhar, menyampaikan kebanggaannya atas suksesnya penyelenggaraan acara ini. “Tujuan kami adalah menjalin kembali silaturahmi antar alumni dengan seluruh warga sekolah melalui olahraga yang menginspirasi kekompakan dan sportifitas,” ujar Fauzi.
Puncak acara berlangsung seru ketika angkatan 2015 dan angkatan 2019 bertemu di final. Dalam pertandingan sengit yang memukau para penonton, angkatan 2019 keluar sebagai juara, menambah daftar prestasi mereka di perhelatan ini.
Ketua Angkatan DC 2025, Satria Wibowo, menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini terus menjadi jembatan komunikasi antar generasi. “Ajang ini tidak hanya tentang memenangkan pertandingan, tetapi juga berbagi cerita, membangun solidaritas, dan mengenang momen-momen indah selama di bangku sekolah,” ungkap Satria.
Wakasek SMA Negeri 2 Kuningan, Dede Hardiyanto, yang turut hadir menutup acara, memberikan apresiasi yang mendalam. “Dadakan Cup bukan sekadar kompetisi, tapi manifestasi dari kecintaan kepada almamater dan semangat kebersamaan yang luar biasa. Ini adalah tradisi positif yang patut dipertahankan,” kata Dede.
Selain itu, sejumlah tokoh penting seperti AA Ade Kadarisman, Ketua Umum Ikasmanda periode 2022–2025, dan Jajang Hermawan, Ketua Ikasmanda yang baru terpilih, turut hadir memberikan dukungan.
Dadakan Cup Smanda Kuningan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga perayaan reuni dalam balutan persahabatan. Semangat seperti ini menjadi bukti nyata bahwa olahraga mampu menjadi pemersatu dan penghubung lintas generasi.***
Baca juga berita-berita menarik dialektika.id/ dengan klik Google News.
