DIALEKTIKA — Tahukah Anda, ikan pari Jawa dinyatakan punah secara resmi berdasar hasil penelitian para ilmuwan.
Kenapa ikan pari Jawa dinyatakan punah? Karena, perburuan yang tidak bertanggung jawab dari ulah tangan-tangan manusia tidak mencintai alam dan lingkungannya.
Sebagai hasil dari perburuan yang tidak bertanggung jawab, para ilmuwan dan peneliti lingkungan mengklaim bahwa ikan pari Jawa secara resmi dianggap punah.
Sejumlah peneliti internasional yang dipimpin oleh Universitas Charles Darwin (CDU), termasuk Constance, J., Ebert, DA, Fahmi, Finucci, B., Simeon, B., dan Kyne, P.M., menilai status kepunahan ikan pari jawa, kerabat kecil ikan pari.
Para peneliti mengklaim bahwa kepunahan ikan pari jawa adalah kepunahan ikan laut pertama yang disebabkan oleh tindakan manusia.
Mereka menjelaskan bahwa satu-satunya informasi tentang ikan jenis ini adalah holotipenya, atau satu spesimen yang dikumpulkan dari sebuah pasar ikan di Jakarta pada tahun 1862.
Habitat dan penyebaran umum spesies ini tidak diketahui secara pasti, tetapi karena tidak ada catatan tentang wilayah sekitarnya, diduga spesies ini hidup di Laut Jawa. Spesies ini kecil, dengan satu-satunya spesimen yang diketahui berukuran panjang 33,8 cm.
Eksploitasi yang tidak terkendali dan ilegal terhadap ikan pari Jawa adalah penyebab utama kepunahan ini. Perburuan yang tidak terkendali untuk memenuhi permintaan pasar, terutama untuk sirip ikan, telah menyebabkan populasi ikan pari Jawa hampir tidak ada lagi.
“Kehidupan ikan pari Jawa, spesies yang telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari perairan sekitar Jawa, berakhir tragis karena ulah manusia yang tidak terkendali.”
Terlepas dari beberapa upaya pelestarian, spesies ini sudah hampir punah.
Kehilangan ikan pari Jawa memiliki dampak yang signifikan. Spesies ini menjaga keseimbangan ekosistem laut di sekitar Jawa karena keindahannya di bawah laut dan menjaga populasi beberapa spesies lain yang berpengaruh pada ketahanan ekosistem perairan.
Ketidakberdayaan pemerintah dan masyarakat dalam memerangi perburuan ilegal memberikan pelajaran penting.
Organisasi lingkungan dan aktivis menuntut penegakan hukum yang lebih ketat, pendidikan publik yang lebih baik, dan konservasi yang lebih agresif untuk menjaga spesies yang masih dapat diselamatkan.
Fakta bahwa ikan pari Jawa telah hilang harus menjadi panggilan bagi semua pihak untuk bersatu untuk melindungi keberagaman hayati laut yang semakin terancam oleh tindakan manusia.
“Kami hanya dapat mencegah kejadian serupa di masa depan dengan meningkatkan kesadaran dan tindakan kolektif,” ungkapnya.
Sementara itu, seperti dilansir mongabay.co.id, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan penyelidikan terhadap pari di Indonesia lebih dari dua dekade yang lalu sebelum diputuskan punah.
Peneliti dari Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRO BRIN), Fahmi, mengatakan bahwa Pari Jawa, yang hanya ditemukan sekali, sekarang dinyatakan punah dan diakui secara resmi oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).***
Baca juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.
PR KUNINGAN — Kabar buruk datang dari perairan samudera atau lautan, dimana ikan pari Jawa punah. Menjadi hewan laut pertama punah ikan Pari Jawa sebagai spesies langka berdasar hasil penelitian yang diumumkan International Union for Consevation (IUCN). Melansir laman resmi Universitas Charles Darwin (CDU), 15 Desember 2023, menyampaikan hasil penelitian, bahwa tim peneliti yang diprakarsai CDU telah menyelesaikan riset tentang spesies ikan pari Jawa yang sangat langka dan hanya pernah tercatat satu kali pada sebuah penelitian akhir tahun 1800-an. “Kehidupan ikan pari Jawa, spesies yang telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari perairan sekitar Jawa, berakhir tragis karena ulah manusia yang tidak terkendali.”
Sumber Artikel berjudul “Ikan Pari Jawa Punah; Hewan Laut Pertama Punah dari Habitatnya Menurut Hasil Penelitian Penyebabnya ini”, selengkapnya dengan link: https://kuningan.pikiran-rakyat.com/berita/pr-537520076/ikan-pari-jawa-punah-hewan-laut-pertama-punah-dari-habitatnya-menurut-hasil-penelitian-penyebabnya-ini