Dadang Bule Seniman Peniup Terompet Sunda Asli Citangtu Kuningan Tutup Usia

Dadang Bule seniman peniup terompet Sunda legendaris Citangtu Kuningan bernama asli Dadang Sudarsa meninggal dunia, Rabu 30 November 2023.
Dadang Bule seniman peniup terompet Sunda legendaris Citangtu Kuningan bernama asli Dadang Sudarsa meninggal dunia, Rabu 30 November 2023.*

DIALEKTIKA — Seniman peniup terompet Sunda Dadang Bule yang bernama asli Dadang Sudarsa, telah meninggal dunia dengan tenang di rumahnya, Kelurahan Citangtu, Kecamatan/Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Rabu 30 November 2023, sekitar pukul 23.00 WIB.

Dani Fadillah, menantu Dadang Bule, mengatakan bahwa kondisi sang maestro peniup terompet Sunda terkenal dari Kabupaten Kuningan itu tidak menunjukkan tanda-tanda atau indikasi apapun sebelum dia meninggal dunia.

Namun, belakangan ini diketahui bahwa kesehatan Dadang Bule sempat menurun karena faktor usia, seperti penurunan pendengaran dan penglihatan. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa itu adalah penyakit berat.

“Jadi tentunya kami sekeluarga sempat kaget karena bapak masih menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasanya sebelum meninggal dunia,” ungkap Dani.

Dadang Bule merupakan tokoh ternama di belantika seni tradisional atau etnomusikologi Kabupaten Kuningan, karena dikenal sangat piawai memainkan alat musik terompet Sunda di atas panggung.

Tak hanya itu, Dadang Sudarsa juga andal menepak kendang Sunda, pun waditra lainnya seperti suling, kecapi, angklung, dan sebagainya.

Kiprah Dadang Bule tak diragukan lagi kontribusinya dalam merawat dan melestarikan seni budaya tradisioal. Ia aktif di panggung pagelaran, dan juga mentransfer ilmu keseniannya terhadap generasi muda, baik di lingkungan tempat tinggalnya Kelurahan Citangtu, tinggat Kabupaten Kuningan dengan sering menyambangi berbagai desa, sampai di tingkat provinsi hingga nasional dengan sanggar seni yang didirikannya, yakni Sanggar Wiyaga Putra Kuningan.

Kini sang maestro peniup terompet Sunda, Dadang Bule telah tutup usia. Selamat jalan sang seniman Kuningan, karyamu tetap abadi.***

Baca juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *