Draf Mutasi Jabatan Pemkab Kuningan Bocor! What’s Going on? Begini Kata Pengamat

Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Pemkab Kuningan.
Pengamat Kebijakan Publik Senior Kab. Kuningan, Sujarwo a.k.a Mang Ewo.*

DIALEKTIKA — Ihwal mutasi pejabat, rotasi, ataupun promosi jabatan di lingkup Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sebetulnya telah mencuat dalam beberapa bulan belakangan ini.

Beragam statemen kerap disampaikan baik oleh Bupati/Wabup juga Sekda Kuningan menanggapi rencana mutasi jabatan di lingkup Pemkab Kuningan.

Dan baru-baru ini, ujug-ujug bocor muncul draf berisi nama-nama pejabat yang akan dipindahkan posisi jabatannya hingga promosi atau dinaikkan jabatannya, pada Kamis 14 September 2023.

Bocornya draf mutasi jabatan ditanggapi pengamat senior Kabupaten Kuningan, Sujarwo a.k.a Mang Ewo, bahwa menurutnya masyarakat jangan menyikapi berlebihan apalagi sampai tendensius negatif terhadap pemerintahan.

“Mencuatnya dugaan kebocoran draf mutasi yang akan digelar di akhir masa kepemimpinan duet H. Acep Purnama dan HM. Ridho Suganda (Acep-Edo sapaan akrab Bupati-Wakil Bupati Kuningan), hendaknya tidak disikapi berlebihan terutama dari mereka yang terlibat langsung dalam merumuskan kebijakan promosi, mutasi dan rotasi birokrat di lingkup Pemkab Kuningan,” ujarnya, Jumat 15 September 2023.

Beredarnya draf yang belum final tersebut, kata Mang Ewo, bisa saja dinilai sebagai uji publik guna mendapat masukan dari masyarakat terkait “kelayakan” seseorang untuk menduduki posisi tertentu. Karena selama ini, sangat sering terjadi penempatan seorang birokrat pada jabatan tertentu terkesan “jauh panggang dari api”.

“Salah satu SKPD (Dinas) yang selama ini terkesan menjadi ‘rebutan’ setiap birokrat setingkat eselon 2b, kerap kali dipercayakan kepada sosok birokrat yang tidak memiliki latar belakang dunia pendidikan sejurus atau related,” bebernya.

“Walau dalam perjalanannya, mereka ‘sukses’ dalam menjalankan amanahnya. Tapi Alangkah eloknya, mulai saat ini untuk menakhodai Dinas Pendidikan dipercayakan kepada sosok birokrat yang memahami ‘roh’ pendidikan, bukan hanya menguasai terhadap pengadaan sarana dan prasarananya saja, yang mengandung nilai pundi-pundi rupiah,” ujarnya lagi.

Ditegaskannya pula, bilamana terjadi kesalahan penempatan staf di akhir masa jabatan duet H. Acep Purnama dan HM. Ridho Suganda, dikhawatirkan akan berdampak kurang positif. “Jika duet kedua tokoh tersebut memiliki niat baik untuk berkompetisi kembali di Pilbup 2024 mendatang,” pungkasnya.***

Ikuti juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *