Ini Pesan Tokoh-tokoh Kuningan dan Muhammadiyah Pada Milad ke-15 STIKes Funtastic Competition (SFCo)

DIALEKTIKA — Milad ke-15 STIKes Muhammadiyah Kuningan, civitas akademika setempat menggelar banyak kegiatan dalam even bertajuk STIKes Funtastic Competition (SFCo) 2023, di lingkungan kampus, Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

STIKes Funtastic Competition (SFCo) 2023 yang mengangkat tema “Kompetisi Era Muda Menjunjung Tinggi Integritas, Inovasi dan Kreativitas untuk Menjadi Farmasi Yang Lebih Baik” dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa, 28-29 Agustus 2023, dengan diisi kegiatan lomba cerdas cermat, seminar dan rekam medis (pengobatan gratis) dari RS Permata, bazar produk STIKes Muhammadiyah Kuningan, dan lomba game Mobile Legends.

Di hari pertama, acara dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., yang dalam sambutannya memberikan pesan kepada para mahasiswa STIKes Muhammadiyah Kuningan agar kelak lulus nanti tidak lantas berkeinginan menjadi kaum pekerja.

Akan tetapi diharapkannya mampu berdikari tumbuh menjadi pengusaha yang bisa membuka lowongan pekerjaan.

“STIKes Muhammadiyah Kuningan menjadi kontributor dalam mengembangkan SDM masyarakat Kuningan khususnya dalam bidang kesehatan. Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan selamat milad yang kelimabelas,” ucapnya.

Dian Rachmat Yanuar menambahkan pesan untuk mahasiswa, bahwa mahasiswa itu harus punya kapasitas 4C. Yakni, critic senantiasa objektif dan faktual dalam mengkaji sesuatu masalah yang harus dilatih dari sejak dini.

Kemudian, communication skill, harus dapat berkomunikasi baik agar setiap ide dan gagasannya bisa diterjemahkan orang lain. Lalu, colaboration, diibaratkannya orang pintar yang susah bekerjasama akan susah mendapatkan jalan mulus, “tidak butuh Super Man tapi Super team,” tegasnya.

Dan, creative, harus jadi tolak ukur menjadi mahasiswa yang paripurna secara olah rasa, olah karsa dan olah pikir.

“Menurut Einstein orang yang cerdas itu adalah orang yang bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Maka hari ini siapa pun harus menguasai teknologi kuncinya pada zaman sekarang ini,” pesan Dian Rachmat Yanuar.

Senada dengan Sekda, Tokoh Pengusaha H. Rokhmat Ardiyan, MM., selaku CEO Puspita Cipta Group yang menaungi RS Permata Kuningan, pun membenarkan, bahwasannya dirinya sangat mendukung untuk langkah mahasiswa hingga lulusannya para Sarjana agar bisa menjadi pengusaha seperti dirinya.

Menurutnya, tumbuh berkembangnya pengusaha-pengusaha baru yang mampu menciptakan lapangan kerja, akan menjadi solusi dalam memperbaiki stabilitas finansial negara dan daerah.

Terlebih H. Rokhmat Ardiyan memandang Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia yang pergerakannya sangat masif di bidang pendidikan dan kesehatan, lantas ia mengharapkan lulusan STIKes Muhammadiyah Kuningan bisa menjadi pengusaha yang turut berpartisipasi dalam meningkatkan sektor kesehatan masyarakat Kabupaten Kuningan.

Tak hanya itu, ia menyatakan dukungannya akan rencana pendirian Universitas Muhammadiyah Kuningan, saya melihat UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) lahannya sangat luas, dosen ada banyak, terdapat 28 ribu mahasiswanya. Semoga momen milad ini menjadi tonggak STIKes Muhammadiyah Kuningan menjadi maju pula seperti halnya UMM. Bahkan mungkin nanti kalau menjadi universitas bisa membuka Fakultas Kedokteran.

“Tokoh Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan menjadi panutan, pun ini adalah organisasi Islam paling kaya, sewaktu saya diskusi dengan orang perbankan mengatakan Muhammadiyah asetnya Rp75 Triliun, punya deposit Rp400 T, punya banyak rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi. Sungguh organisasi dengan pergerakan pendidikan juga kesehatan yang menjadi sentral barometer di tanah air. Mahasiswa harus bersyukur, ini adalah kampus terbaik berada di organisasi terbesar, maka kalau punya ide dan kreatifivitas tumbuhkanlah hingga menjadi pengusaha yang sukses dan beramal sholeh. Serta,  terimakasih kepada Pemda Kuningan yang senantiasa mendukung jalannya para pengusaha,” tutur

Sementara itu, Ketua STIKes Muhammadiyah Kuningan, Apt. Wawang Anwarudin, M.Sc., dalam sambutannya mengemukakan, kampus yang dipimpinnya sekarang sudah bisa menunjukkan bahwa kampusnya tak bisa lagi disebut sebagai “tempat membuang jin”, pasalnya sudah terbukti pembangunannya berhasil, sejumlah jurusan sudah terakreditasi, dan kedepannya akan berkolaborasi dengan STKIP Muhammadiyah untuk segera menjadi universitas.

“Dulu sewaktu pertama berdiri, masih Akfar Muhammadiyah Kuningan kala itu, orang-orang suka menyebut ini tempat pembuangan jin karena lokasinya masih belantara banyak ilalang dan sebagainya. Tapi hari ini kami sudah menjadi sekolah tinggi dan sebentar lagi menjadi universitas, juga semakin diminati hingga jumlah mahasiswa makin banyak,” ungkapnya.

Tentang enterpreneurship, disebutkan Wawang, bahwa STIKes Muhammadiyah Kuningan dari dulu sudah produksi berbagai jenis obat-obatan dan kosmetik, yang mana pemasarannya pun telah menyebar ke berbagai daerah.

Dan, pesan mendalam diujarkan Ketua BPH STIKES Muhammadiyah Kuningan, Dr. H. Zulkarnain, MH., bahwa milad adalah berpikir bukan pesta pora yang harus ramai. Tetapi milad itu berpikir dan instrospeksi, “kemarin bagaimana, hari ini harus gimana, besok akan jadi apa!”

Turut hadir, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Kuningan Ustad Dadan Rahmatun Ramdan Lc, Ketua STIKes Muhammadiyah Kuningan, Apt. Wawang Anwarudin M.SC, Pengurus harian STIKes Muhammadiyah Kuningan, Dr. H. Zulkarnain, SH. MH, Komisariat RS Permata Kuningan H. Rohmat Ardiyan, M.M, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Kab Kuningan, Ketua persatuan ahli Farmasi Indonesia kab Kuningan, Bidang Kemahasiswaan STIKes Muhammadiyah Kuningan, dan para dosen beserta Staf Stikes Muhammadiyah Kuningan.***

Baca juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.