DIALEKTIKA — Kombes Pol (Purn) Dra. Hj. Yoyoh Indayah, M.Si., salah satu putri daerah Kuningan terbaik maju sebagai Bacaleg dari Partai Gerindra untuk Pemilu 2024 mendatang.
Yoyoh Indayah sosok polisi wanita terbaik dari Kabupaten Kuningan dikenal ahli di bidang intelijen dan pembinaan masyarakat. Jabatan terakhirnya di kepolisian sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Sespimma Sespim Lemdiklat Polri.
Yoyoh Indayah pun, pernah menjabat sebagai Kapolres Kuningan pada tahun 2010.
Ketika ditanya kenapa menjadi Bacaleg Partai Gerindra, Yoyoh Indayah mengutarakan ia masih ingin membaktikan diri untuk pembangunan bangsa hingga memberdayakan masyarakat di masa purnawirawannya sebagai polisi.
“Saya akan berjuang sekuat kemampuan saya, ingin membaktikan diri saya untuk masyarakat,” ungkapnya.
Diketahui selain Kombes Pol (Purn) Hj. Yoyoh Indayah, ada pula purnawirawan polisi wanita berpangkat jenderal berdarah Kuningan yang maju menjadi Bacaleg Partai Gerindra.
Ialah Komjen Pol (Purn) Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan, SH., MM., MH., yang juga dikenal sebagai mantan Ketua Umum PSSI akrab disapa Iwan Bule.
Walaupun kabarnya baru-baru ini Iwan Bule mundur dari Bacaleg Gerindra dikarenakan mendapat tugas khusus dari Calon Presiden yang diusung Partai Gerindra menjadi Tim Pemenangan Pilpres 2024 untuk Prabowo Subianto di Jawa Barat.
Ketika Yoyoh Indayah ditanya apakah dirinya ikutan Iwan Bule masuk Partai Gerindra? Dijawabnya, “saya sampai sekarang gak ada komunikasi dengan Pa Iwan Bule. Saya gak tahu juga beliau ternyata sama masuk Partai Gerindra.”
Yoyoh Indayah pada tahapan pengajuan Bacaleg Partai Gerindra di KPU Kuningan ditempatkan di daerah pemilihan (Dapil) I Kabupaten Kuningan. Sementara, tempat tinggalnya di Desa Babatan, Kecamatan Kadugede, yang masuk Dapil V.
Ditanya kenapa jadi Bacaleg Dapil I, “saya ini new comer, saya belum tahu peta politik, jadi mengikuti anjuran Pak Ketua DPC Gerindra Kuningan saja dalam penentuan daerah pemilihan. Tentunya beliau lebih paham untuk kemenangan dan kebaikan saya di Pemilu 2024 nanti,” tuturnya.
Soal polisi, apakah Yoyoh akan tetap menjaga netralitas lembaga kepolisian dalam Pemilu atau memanfaatkannya untuk membantu dalam meraup suara?
Dengan tegas Yoyoh menyatakan, “pasti jaga netralitas, coba lihat polisi sewaktu pengajuan Bacaleg di KPU, polisi ada yang menyapa atau saya sapa gak. Atau mungkin karena saya tadi pakai masker jadi mereka tidak tahu ada saya,” tutupnya.***
Baca juga berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.
