Ridho Suganda Terpilih Jadi Ketua KONI Kuningan; Pengcab Wushu Ucap Selamat, Optimis Bangkitkan Prestasi

Pengcab Wushu Kuningan mengucapkan selamat atas terpilihnya Wabup HM Ridho Suganda sebagai Ketua KONI Kabupaten Kuningan; 'optimis bangkit'
Pengcab Wushu Kuningan mengucapkan selamat atas terpilihnya Wabup HM Ridho Suganda sebagai Ketua KONI Kabupaten Kuningan; 'optimis bangkit'.*

DIALEKTIKA — Pemilihan Ketua Umum KONI Kabupaten Kuningan, Jawa Bara, baru saja selesai dan menyatakan HM. Ridho Suganda yang juga Wakil Bupati Kuningan terpilih secara aklamasi, Rabu 17 Mei 2023, di Wisma Permata komplek Stadion Mashud Wisnusaputra.

Dikarenakan kandidat lain sepi dukungan dari Pengurus Cabang Olaharga, sidang pleno pemilihan pun berjalan singkat padat dan bermakna. Bupati Kuningan H. Acep Purnama pun yang menghadiri langsung tampak sumringah.

Sebelumnya, Bupati Kuningan H. Acep Purnama dijadwalkan menutup Musyawarah Olahraga Daerah (Musorkab) pukul 17.00 WIB maju menjadi pukul 14.15 WIB.

Sebelum penutupan, HM. RIdho Suganda didaulat untuk menyampakan visi dan misi berikut kisi-kisi program yang akan dijalani pada periode kepimpinannya.

“Ke depannya, kami memperioritaskan pembinaan terhadap atlet lokal Kabupaten Kuningan. Tidak akan membeli lagi atlet dari luar. Sebab ketika mereka mendapatkan medali, dan memeroleh bonus langsung pergi dan membelanjakan uangnya di daerah lain. Tidak berputar di Kuningan, yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi pun tidak maksimal,” ujar Ridho Suganda.

Atlet harus merasa bangga, sambungnya, ketika di dadanya berkibar sasanti Kuningan yakni simbol Kuda, tanah kelahiran, air dan Gunung Ciremai, maka atlet lokal akan merasakan kebahagiaan yang tidak ternilai ketika memegang medali di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) misalnya. Ia bisa mampu berbakti kepada lemah cainya dengan prestasi.

Hal senada disampaikan Bupati Kuningan H. Acep Purnama, bahwa dirinya sepakat dengan Ketua Umum KONI yang baru bahwa harus mengoptimalkan pembinaan atlet lokal.

“Masa dari jumlah penduduk 1,2 juta lebih tidak menghasilkan atlet berprestasi di tingkat regional, nasional dan global? Kalau tidak dari sekarang mau kapan lagi generasi muda Kuningan berkiprah di bidang olahraga prestasi. Kalau kitanya hanya berpikiran beli dan beli atlet dari luar. Kalau beli terus APBD Kuningan akan terbebani terus,” tandasnya.

Lebih lanjut diujarkan Acep Purnama, “Saya terinsfirasi dengan sepakbola Sea Games 2023 tadi malam Gajah Putih bertekuk lutut di kaki Garuda tanpa adanya pemain naturalisasi. Ini menunjukan, kita punya kemampuan, punya potensi untuk mengembangkan diri dalam bidang olahraga untuk berprestasi maksimal. Jika sekarang nir medali karena atlet lokal, mungkin Porprov berikutnya akan mendulang medali lebih dari sekarang.”

Pengcab Wushu Kuningan

Pengcab Wushu Kuningan mengucapkan selamat atas terpilihnya Wabup HM Ridho Suganda sebagai Ketua KONI Kabupaten Kuningan; 'optimis bangkit'
Pengcab Wushu Kuningan mengucapkan selamat atas terpilihnya Wabup HM Ridho Suganda sebagai Ketua KONI Kabupaten Kuningan; ‘optimis bangkit’.*

Di tempat sama, Ketua Pengcab Wushu Kabupaten Kuningan Putu Bagiasna, mengucapkan syukur alhamdulillah, bahwa orang yang didukungnya terpilih menjadi Ketua Umum KONI Kabupaten Kuningan secara aklamasi. “Tanpa harus bersusah payah dalam persidangan menggoalkan kandidatnya. Ini berjalan mulus, semulus jalan tol,” ucapnya.

“Kami mengucapkan selamat kepada Pak Ridho atas kemenangan yang diraih. Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan. Terutama khususnya, kami dari pengurus wushu. Bahwa Kemenangan ini merpakan amanah yang harus dibuktikan tidak saja hanya dalam program kerja di atas kertas. Tapi komitmen,” sambung Putu Bagiasna.

Program yang harus menjadi priortas, ujar Putu Bagiasna, target Porprov 2025 harus terpetakan dengan atlet lokal yang unggul sampai Babak Kualifikasi. Paska kualifikasi ada waktu 10 bulan ke pelaksanaan Porprov 2026 di Bogor. Ketika atlet yang lolos BK harus diperhatikan, jika perlu dilaksanakan Pusat Pendidikan dan Latihan (Diklat) Terpadu.

“Pelaksanaannya bisa di provinsi yang berprestasi bagus. Misalnya Wushu Sanda bisa Diklat di Jawa Tengah dan Wushu Taolu di Jatim. Nah ini yang menariknya anggarannya harus tersedia, supaya hasilnya maksimal,” paparnya.

Selain itu, kata Putu, “Ini hanya sebagai saran saja. Jika dulu komposisi pengurusnya bukan dari Pengurus Cabang Olahraga, maka tidak ada komunikasi secara intens dengan Cabor. Agar Komunikasi lebih baik maka pengurus KONI ke depan harus melibatkan unsur Pengcab.”

Putu Bagiasna pun memberikan gambaran, bahwa di Wushu SDM-nya sudah jika salah satu pengurusnya menjadi pengurus KONI Kabupaten Kuningan akan memberikan komunikasi yang baik dengan Pengcab asal. Sebab dia jadi pengurus juga karena membawa misi, visi Pengcabnya yang harus diperjuangkan di KONI.***

Baca berita-berita menarik Dialektika.id dengan klik Google News.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *