BeritaPariwisata

Tatag Teteg Tutug Banyumas di Usia ke-452 : Kritik dan Evaluasi dalam Menyongsong Masa Depan

×

Tatag Teteg Tutug Banyumas di Usia ke-452 : Kritik dan Evaluasi dalam Menyongsong Masa Depan

Sebarkan artikel ini
Beberapa hal yang perlu dielaborasi, dikritisi dan dievaluasi dalam peringatan Hari Jadi ke-452 Banyumas, Jawa Tengah.
Aditya Hera Nurmoko (Pengamat Ekonomi dari STIE YKP Yogyakarta, ADRI dan IALHI DIY).*

Oleh : Aditya Hera Nurmoko Pengamat Ekonomi dari STIE YKP Yogyakarta, ADRI dan IALHI DIY

DIALEKTIKA (OPINI) — Peringatan Hari Jadi ke-452 Banyumas, Jawa Tengah, dengan melakukan kritik dan evaluasi terhadap capaian dan perjalanan Banyumas selama ini.

Serta, mengusulkan solusi untuk menyongsong masa depan yang lebih baik agar moment Hari Jadi ke-452 Banyumas tahun 2023 ini lebih bermakna dan mengetahui posisi Banyumas dalam berbagai aspek sejauh ini.

Sebagai daerah yang telah berdiri selama 452 tahun, Banyumas memiliki sejarah dan perjalanan panjang dalam membangun identitas, budaya, serta keberlangsungan dan kemajuan daerah.

Untuk menyambut hari ulang tahun ke-452 ini, beberapa hal yang perlu dielaborasi, dikritisi dan dievaluasi.

A. Sejarah dan Identitas Banyumas

Banyumas merupakan sebuah daerah yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya, dimulai dari masa prasejarah hingga masa kemerdekaan Indonesia.

Sebagai salah satu wilayah di Pulau Jawa, Banyumas memiliki karakteristik yang unik dalam hal budaya dan tradisi. Hal ini tidak lepas dari sejarah panjang yang dimilikinya.

Identitas Banyumas

Asal usul identitas Banyumas berasal dari kisah Raden Putra atau Raden Baribin yang disebutkan dalam Babad Banyumas Wirjaatmadjan (Kompas 5 Februari 2022). Daerah ini memiliki banyak nama sebelum dikenal sebagai Banyumas, antara lain ‘Selarong’ dan ‘Wirasaba’.

Kata Selarong diduga berasal dari kata ‘Saila’ yang berarti gunung dan ‘rong’ yang berarti celah. Letak tempat yang dikelilingi pegunungan dan bukti inilah yang menjadi tempat berlabuhnya istilah Selarong.

Daerah yang dikelilingi perbukitan dan pegunungan ini dikenal dengan nama sangsang buwana atau kawua katubing kala dalam primbon jawa. Penghuni lingkungan akan mengembangkan reputasi sebagai orang yang dapat diandalkan, dipuja, dan dihormati.

Asal-Usul Nama Banyumas

Asal usul nama Banyumas berasal dari kata banyu (air) dan mas (emas). Konon, daerah yang kelak bernama Banyumas dahulu kala memiliki air yang berwarna emas.

Sebelumnya, wilayah ini dikenal dengan beberapa nama seperti Selarong dan Wirasaba. Kabupaten Banyumas pertama kali didirikan oleh Raden Joko Kaiman atau Adipati Mrapat.

Pada masa penjajahan Belanda, Banyumas menjadi wilayah yang cukup penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Banyak pejuang dan tokoh nasional seperti Soepeno, Ki Bagus Hadikusumo, dan Ki Sarmidi Mangunkusumo berasal dari Banyumas.

Di masa kemerdekaan, Banyumas menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki peran penting dalam pembangunan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *