Seni  

Bondan Nusantara Tidur untuk Selamanya, Tuhan Memanggilnya dengan Indah

Bondan Nusantara, Maestro Seni Pertunjukan Ketoprak Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggal dunia dipanggil Tuhan YME saat tidur indah, Rabu 20 April 2022.
Bondan Nusantara, Maestro Seni Pertunjukan Ketoprak Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggal dunia dipanggil Tuhan YME saat tidur indah, Rabu 20 April 2022.* (Instagram @nusantarabondan)

DIALEKTIKA — Lelayu langit Jogja bergelayut awan mendung, meneteskan rintik duka istimewa mengantar tidur panjangnya seorang Maestro Seni Pertunjukan Ketoprak, Bondan Nusantara yang dipanggil Tuhan YME dengan indah.

Jagat seni berkabung, kala mendengar kabar duka sang Maestro Ketoprak Bondan Nusantara meninggal dunia pada Rabu, 20 April 2022.

Seluruh Seniman dan Budayawan Tanah Air turut berduka cita, merasa kehilangan akan sosok seni teater tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta, Bondan Nusantara.

Bondan Nusantara yang dikenal sebagai Sutradara sekaligus Penulis Naskah Ketoprak, kabarnya ia dipundut nyawanya oleh Tuhan Yang Maha Kuasa di kala sedang tertidur pulas.

Tanpa mengerang sakit, tanpa deraan hal apapun terlebih dahulu, dengan indah sang maestro Bondan Nusantara menghadap panggilan Tuhan, untuk bersama-Nya damai di surga.

Kabar duka Bondan Nusantara meninggal dunia ketika tidur, disampaikan salah seorang koleganya yang juga adalah aktor teater dan aktor film layar lebar, Whani Darmawan pada akun Instagram @whanidarmawan.

“Saking trisnaning Gusti mring umate, mas @nusantarabondan Den lelela, kapundhut marak kanthi pun lelela.”

“Karena cintanya Allah kepada umatnya, mas Bondan dipanggil dengan cara dininabobo, saat ia tidur). Lalu dipanggil. Kepergian yang sempurna. Maha segala Maha Engkau ya Allah. Kami berserah dengan kehendakmu. RIP, ngaso kanthi tentrem,” tulis Whani Darmawan dalam akun Instagramnya.

Dalam unggahan lainnya, Whani Darmawan juga menuturkan bagaimana kisah kedekatan hubungan dirinya dengan Bondan Nusantara pada dunia seni yang mereka lakoni di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Bondan Nusantara adalah nama yang tidak bisa saya tinggalkan dari batin saya. Ia lekat. Ialah guru menulis saya pertama kali. Dalam pengertian yang sesungguhnya.”

“Itu terjadi tatkala bapak almarhum menuntun saya mempertemukan dengan orang kerempeng sepanjang masa ini, untuk belajar menulis. Saat itu kemudian saya diajari wawancara dengan rumus 5W 1H.”

“Tulisan saya pertama muncul di suplemen Kandha Raharja, koran desa anaknya Kedaulatan Rakyat, dalam bentuk reportase dan cerkak (cerpen).”—ungkap aktor Whani Darmawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *