DIALEKTIKA — Jalannya Musyawarah Nasional (Munas) Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KaUMY) berlangsung alot.
Kealotan yang terjadi buah dinamika pemikiran dari sejumlah alumni UMY dengan sekian gagasan cemerlang dan ide brilian demi kemajuan ogranisasi KaUMY.
Munas KaUMY ini dibuka Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof Gunawan Budiyanto, pada Jumat 10 Desember 2021 malam.
Serunya kealotan dalam ruang Munas KaUMY begitu ketara. Muncul keriuahan pembahasan ‘Tatib vs AD/ART’. Bahkan, sempat mencuat teriakan “tolak LPJ!”.
Namun, kedewasaan dari para pengurus dan anggota KaUMY tercermin berintelegensia tinggi. Semuanya mampu mengendalikan emosi.
Perdebatan soal pemikiran adalah proses demi membuahkan hasil yang dapat membawa aspirasi semua unsur. Munas KaUMY pun berjalan tertib dan kondusif.
“Itulah dialektika. Ada suatu tesa dan ada anti tesa. Semoga menciptakan sebuah sintesa yang mampu membangun KaUMY untuk lebih maju,” ungkap Iwan Setiawan, salah satu pengurus daerah KaUMY Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang akrab disapa Ciwong, Sabtu 11 Desember 2021.