DIALEKTIKA (OPINI) — Pendidikan saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, diawali dengan menggunakan buku cetak untuk panduan, kini telah berubah menjadi e-book yang mudah didapatkan di internet.
Jika ditarik ke beberapa tahun lalu, keadaan ekonomi pun sedikit berpengaruh terhadap proses pembelajaran karena banyak siswa yang membutuhkan perjuangan untuk membeli sebuah buku.
Namun, ketika internet datang ke dalam kehidupan masyarakat di dunia, panduan pembelajaran ini menjadi berubah dan semakin praktis.
Selain itu adanya internet ini mengurangi biaya distribusi dan produksi karena kita dapat memanfaatkan Open Educational Resources (OER) atau dapat disebut juga Sumber Pembelajaran Terbuka.
Sumber Pembelajaran Terbuka ini menjadi semakin berkembang saat kita sedang mengalami pandemi Covid-19, di mana semua aktivitas masyarakat harus dibatasi demi meminimalisasi penyebaran virus tersebut.
Pandemi membuat pembelajaran di sekolah ditiadakan dan diganti menjadi pembelajaran daring. Pembelajaran daring ini membutuhkan data jaringan internet yang memadai, dan perangkat pendukung seperti smartphone dan laptop.
Di sisi lain, pembelajaran daring ini membuat masyarakat lebih terpacu kembali dalam memanfaatkan teknologi yang semakin pesat.
Hal ini dibuktikan dengan guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran untuk mengajar di kelas daring, salah satunya dengan menyiapkan suatu wadah yang akan digunakan untuk bertemu dengan pelajarnya dalam kelas daring.
Beberapa aplikasi pun dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran di antaranya Zoom Meeting, Google Meet, Microsoft Teams dan masih banyak lagi.
Selanjutnya, siswa pun harus menggunakan teknologi untuk mengikuti pembelajaran daring yang seharusnya menjadikan siswa lebih berkembang. Di sisi lain, siswa Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar masih harus didampingi oleh orang tua.
Mengapa demikian? Kasus ini sedikit berbeda dengan siswa sekolah menengah yang cenderung sudah paham teknologi. Sebagian siswa TK atau SD harus terus didampingi oleh orang tua mereka agar dapat mengikuti pembelajaran daring.
Dalam kondisi seperti ini, siswa dituntut untuk mandiri dan bisa belajar tanpa didampingi oleh guru saat di rumah. Saat itulah peran OER sangat penting dalam mendukung pembelajaran daring.
Sumber ini memberikan fasilitas dalam pembelajaran daring tambahan yang dilakukan beberapa masyarakat untuk membantu para pelajar saat belajar di rumah. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah Wikipedia yang digunakan oleh para siswa.
Meskipun banyak pro kontra dalam penggunaan Wikipedia sebagai referensi karya tulis, namun kita dapat melihat bahwa Wikipedia adalah contoh terbaik dari pembelajaran terbuka karena banyak sekali kontributor yang berbagi ilmu secara sukarela kepada khalayak ramai.
Tak hanya siswa yang mendapat keuntungan dari OER, para guru juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan ilmu melalui OER.
Sudah ada banyak lembaga yang memberikan penjelasan mengenai OER yang dapat dimanfaatkan oleh para guru, di antaranya situs dari luar negeri seperti Wikimedia, OER Commons, Encyclopedia of Life (EoL), Public Library of Science (PLOS), School of Open, dan StoryWeaver.
Adapun OER di Indonesia bisa diakses di Sumber Pembelajaran Terbuka Universitas Terbuka (SUAKA-UT), OER Unsyiah, dan masih banyak lagi.
Hal ini dapat mengarahkan para guru untuk memiliki jejaring/komunitas pendidik yang mendukung pendidikan terbuka dan sumber pembelajaran terbuka dalam praktek sehari-hari.
Bagaimanapun, pemanfaatan sumber pembelajaran terbuka bergantung pada sejauh mana pengguna dapat memanfaarkan sumber pembelajaran terbuka.
Faktor-faktor pendukung pemanfaatan OER yaitu, sumber pembelajaran terbuka sangat mudah diakses untuk semua orang, kebebasan berinovasi dari berbagai sumber, adanya peluang bagi sesama guru untuk berkolaborasi dalam penggunaan sumber pembelajaran terbuka.
Sehingga, mampu mengkombinasikan kurikulum serta bahan ajar lain untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Di sisi lain, faktor penghambat dari pemanfaatan sumber pembelajaran terbuka adalah keterbatasan alat bantu media teknologi, kemampuan guru dalam penggunaan sumber pembelajaran terbuka,dan jaringan internet yang lemah.
Maka dapat disimpulkan bahwa manfaat penggunaan OER adalah kita dapat memperluas akses pembelajaran bagi semua orang, termasuk kelompok siswa dengan latar belakang yang berbeda dan kurang beruntung sehingga meningkatkan angka partisipasi siswa dengan latar belakang seperti yang disebutkan menjadi lebih tinggi.
Open Education Resources (OER) adalah salah satu wujud dari perkembangan media pembelajaran di era modern, sumber pembelajaran terbuka yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan memudahkan proses pembelajaran.
Melalui jaringan internet yang semakin mudah didapatkan, sumber pembelajaran terbuka sangat mudah diakses untuk semua elemen masyarakat mulai dari siswa, guru, dan lembaga instansi lain.***
Penulis: Fachry Ali Wibowo
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta