DIALEKTIKA — Ralf Rangnick resmi menukangi Manchester United untuk kontrak 6 bulan ke depan dengan opsi perpanjangan, menggantikan posisi pelatih MU pasca pemecatan Ole Gunnar Solskjaer.
Datang ke Old Trafford, Ralf Rangnick yang dikenal dengan strategi dan taktik khasnya, ‘Gegenpressing’, mulai menganalisis pertandingan Manchester United baru-baru ini.
Ralf Rangnick melihat gol pembuka Cristiano Ronaldo di Villarreal seolah membawa senyum ke wajahnya.
Namun, tekanan tinggi datang setelah Manchester United menuai hasil imbang melawan Chelsea, Minggu 28 November 2021 kemarin.
Tapi Ralf Rangnick akan menemukan sangat sedikit contoh lain dari taktik ‘Gegenpressing’ yang banyak dipuji darinya.
Baik pelatih Liverpool, Jurgen Klopp maupun pelatih Chelsea, Thomas Tuchel memuji Ralf Rangnick yang berusia 63 tahun, karena menginspirasi versi Gegenpressing mereka sendiri, taktik pemulihan bola beroktan tinggi yang telah ia terapkan bersama timnya sejak 1980-an.
Pelatih kelahiran Backnang ini telah lama berafiliasi dengan Inggris setelah belajar di University of Sussex, di mana ia menggunakan waktunya di negara itu untuk bermain sepak bola non-liga untuk Southwick.
Tak lama setelah periode ini, harapan Rangnick untuk menjadi seorang profesional akan berakhir ketika ia pindah dari Stuttgart dan mengalihkan fokusnya ke manajemen dengan peran pertamanya di ruang istirahat di FC Viktoria Backnang.
Sebagai pemain-pelatih klub kota kelahirannya, kesempatan bertemu dengan Dynamo Kiev pada tahun 1983 membuat Gegenpressing yang terkenal pertama kali terbentuk.