Berita  

Indonesia Terbaik Penanganan Covid-19 Jadi Peringkat Pertama se-ASEAN

Indonesia Terbaik Penanganan Covid-19 Jadi Peringkat Pertama se-ASEAN
Indonesia menduduki peringkat pertama di ASEAN dalam penanganan Covid-19, dengan tingkat recovery tertnggi.*(Setpres RI)

DIALEKTIKA — Progres penanganan Covid-19 selalu menjadi sorotan di mata dunia. Bahkan, muncul perhitungan peringkat ataupun rangking dalam pelaksanaannya, termasuk untuk negara Indonesia.

Dan kabar gembira bagi Warga Negara Indonesia, pasalnya Indonesia menjadi negara terbaik dalam penanganan Covid-19 dengan menjadi peringkat pertama di tingkat ASEAN (Asia Tenggara).

Indonesia dinyatakan sebagai negara dengan tingkat recovery tertinggi di ASEAN.

Karena itulah penanganan pandemi Covid-19  Indonesia menduduki peringkat pertama dan terbaik di ASEAN. Yang berdasarkan data dari Johns Hopkins University, dengan yang dicatatkan bahwa kasus konfirmasi harian di Indonesia sebesar 4,60 kasus per 1 juta penduduk, lebih baik dibandingkan negara lain.

Sebetulnya di wilayah Asia Tenggara (ASEAN), insidensi Covid-19 seperti hal yang terjadi di negara Thailand, Filipina dan Vietnam, pun terus melandai tingkat kasus hariannya.

Malahan Singapura sekarang ini menjadi satu negara di kawasan ASEAN yang masih saja bergulat melawan penyebaran Covid-19.

Diketahui sejak akhir bulan Agustus 2021, gelombang kedua kasus penyebaran Covid-19 yang terus meningkat. Bahkan, mencapai rekor tertinggi dengan lonjakan sebanyak 3.273 kasus baru di tanggal 11 Oktober 2021, dan angka kematian akibat Covid-19 mencapai 9 orang.

Angka terburuk yang pernah tercatat di negeri yang sudah menorehkan cakupan vaksinasi (dosis lengkap) di atas 81 persen itu. Mobilitas tinggi dan kontak antarwarga yang rapat di Singapura, setelah satu tahun nyaris tak ada lonjakan, diperkirakan menjadi penyebab ledakan itu.

Di Singapura 541,9 kasus, Malaysia 277,7 kasus, Filipina 95,5 kasus, dan di Eropa, Inggris mencapai 525,3 kasus per 1 juta penduduk. “Terlihat dari data NIKKEI Covid-19 Recovery Index, peringkat Indonesia per 6 Oktober 2021 menjadi ranking 54 membaik dari posisi di 31 Juli yaitu ranking 114 dan posisi 31 Agustus ranking 92,” ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam rilis yang diterima Dialektika.

Airlangga Hartarto menyebut, posisi peringkat ini juga lebih baik dari semua negara ASEAN lainnya, seperti Singapura di peringkat 70, Malaysia peringkat 102, dan Thailand ranking 109.

Dilansir dari laman Indonesia.go.id apabila dilihat situasi jumlah kasus Covid-19 per pulau (kelompok provinsi), dari recovery rate (RR), case fatality rate (CFR) dan kasus aktif (penurunan sejak 9 Agustus awal penerapan PPKM darurat level 4), hasil evaluasi per 10 Oktober 2021, yakni sebagai berikut:

Sumatra: RR = 95,55% dan CFR= 3,56%, dengan penurunan -94,10%.

Nusa Tenggara: RR = 96,99% dan CFR = 2,34% dengan penurunan -95,26%.

Kalimantan: RR = 95,90% dan CFR = 3,16% dengan penurunan -93,18%.

Sulawesi: RR = 96,05% dan CFR = 2,63% dengan penurunan -90,90%.

Maluku dan Papua: RR = 95,75% dan CFR = 1,75% dengan penurunan -88,86%.

Sementara, persentase recovery rate (RR) nasional adalah 96,05% dan case fatality rate (CFR) nasional sebesar 3,37%. Kasus aktif secara nasional menurun -94,55%.

Dalam jangka waktu seminggu ini, dari 27 provinsi di luar Jawa Bali, tidak ada provinsi yang masuk level 4, kemudian 3 provinsi di level 3. Ada 22 provinsi di level 2, serta 2 provinsi berhasil di level 1 yakni Kepulauan Riau dan NTB.

Secara umum, asesmen situasi pandemi di luar Jawa-Bali menunjukkan perbaikan signifikan dari minggu ke minggu. Terjadinya penurunan level untuk 2 provinsi, yaitu Kepulauan Bangka Belitung yang turun dari Level 3 ke Level 2 dan NTB turun dari level 2 ke level 1.

Dari sisi indikator transmisi komunitas alias laju penularan dari 27 provinsi luar Jawa Bali, terdapat 3 provinsi di level TK-2. Sedangkan selebihnya sebanyak 24 provinsi sudah berada di level TK-1.

Kalau dilihat di tingkat kabupaten/kota di luar Jawa dan Bali, terdapat 1 kabupaten/kota di level 4, ada 38 kabupaten/kota di level 3, sebanyak 278 kabupaten/kota di level 2 dan terjadi peningkatan kabupaten/kota di level 1 menjadi sebanyak 69 kabupaten/kota dari minggu lalu sebanyak 52 kabupaten/kota di Level 1.

Sementara itu ada satu kabupaten/kota yang di Level 4 yakni Kota Sabang yang disebabkan adanya peningkatan jumlah kematian dalam beberapa hari terakhir ini, yaitu menjadi di atas 5 kasus per hari. Namun demikian, indikator transmisi komunitas yang lain di Kota Sabang sangat bagus. Kasus konfirmasi di level TK-1, dan rawat inap juga di level TK-1.

Perkembangan indikator Covid-19 di 6 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4 di Luar Jawa-Bali pada periode ini, dibandingkan pada saat awal PPKM periode ini (5 Oktober), terjadi perbaikan situasi. Di mana terdapat 2 kabupaten/kota yang mengalami penurunan level (perbaikan) dari Level 3 ke Level 2, yaitu Kota Padang dan Kota Banjarmasin, dan 5 kabupaten/kota mengalami penurunan positivity rate yakni Pidie, Bangka, Kota Padang, Bulungan, dan Kota Tarakan.

Per 9 Oktober 2021, tingkat vaksinasi di 6 kabupaten/kota yang memberlakukan PPKM Level 4 ini, terdapat 4 kabupaten/kota masih di bawah rata-rata vaksinasi dosis pertama nasional 48% dan 4 kabupaten/kota di bawah rata-rata vaksinasi lansia tingkat nasional (32,74%).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *